CINTA TIDAK PERNAH SALAH
Matius 22:37-40 (TB) 37 Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. 38 Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.39 Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. 40 Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi."
"Cinta Itu menjadi sumber masalah kalau kita berlebihan dalam mencintai seseorang" adalah ungkapan seorang artis yang rumah tangganya diambang perceraian. Kalimat ini ada benarnya karena obyek yang dicintainya adalah manusia apalagi manusia itu belum mengalami pembaharuan budi. Ada lagi sebuah kalimat yang berkata "Cinta tidak pernah salah, cinta akan mencari jalannya sendiri". Cinta memang tidak pernah salah, tetapi mengembangkan cinta menjadi hubungan romantis dengan orang yang sudah memiliki ikatan dengan orang lain jelas salah secara norma dan etika.
Sebenarnya yang menjadi sumber masalah adalah manusia itu sendiri bukan cinta. Tuhan menuntut orang percaya mencintai diri-Nya harus melebihi rasa cinta kepada ayah ibunya dan isteri serta saudara-saudarinya. Lukas 14:26 (TB) "Jikalau seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku.
Ayat ini diterjemahkan dengan kalimat yg comparative degree (tingkat perbandingan) namun punya esensi yang sama. Lukas 14:26 (FAYH)  "Setiap orang yang ingin menjadi pengikut-Ku harus mengasihi Aku lebih daripada ia mengasihi bapanya, ibunya, istrinya, anak-anaknya, dan saudara-saudaranya, bahkan lebih daripada nyawanya sendiri. Kalau tidak, ia tidak dapat menjadi murid-Ku.
Seandainya manusia tidak jatuh dalam dosa, Adam dan Hawa bertumbuh menjadi manusia yang segambar dan serupa dengan Allah, mereka akan mengerti kehendak Allah apa yang baik, yang berkenan dan yang sempurna maka mereka akan saling mencintai dengan kasih agape. Kasih yang dimiliki oleh Allah. Itulah sebabnya orang percaya harus mengasihi Allah dengan seantero hidupnya. Mengasihi Allah tidak pernah salah. Kita harus terus menerus memperjuangkan cinta kita kepada Tuhan sampai kita menutup mata sehingga ketika kita membuka mata kita di kekekalan kita menjumpai kekasih abadi kita. Jadi yang tidak pernah salah adalah komitmen untuk mengasihi karena itu kembangkanlah terus komitmen mencintai Tuhan dan pasangan kita. (CS)