Listen

Description

DIPAKSA MEMIKUL SALIB
Lukas 23:26 (TB) Ketika mereka membawa Yesus, mereka menahan seorang yang bernama Simon dari Kirene, yang baru datang dari luar kota, lalu diletakkan salib itu di atas bahunya, supaya dipikulnya sambil mengikuti Yesus.

Lukas 23:26 (TSI2) Sesudah Yesus dicambuki, lalu tentara-tentara Roma membawa Dia ke luar kota Yerusalem. Yesus sendiri yang memikul kayu salib-Nya. Tetapi ketika tentara-tentara itu melihat seseorang yang bernama Simon— yang berasal dari kota Kirene dan kebetulan baru saja memasuki kota, mereka memaksa dia untuk memikul salib Yesus itu dengan berjalan di belakang Yesus.

Simon dari Kirene dipaksa oleh prajurit Roma untuk memikul patibulum (Latin). Peristiwa ini adalah titik salib ke-5 di mana Simon orang Kirene membantu Yesus memanggul salib Kristus.
Patibulum adalah kayu palang yang beratnya berkisar antara 50-60 kg dan panjangnya sekitar 1,5 meter dengan lubang di tengahnya. Matius 27:32 (TB) Ketika mereka berjalan ke luar kota, mereka berjumpa dengan seorang dari Kirene yang bernama Simon. Orang itu mereka paksa untuk memikul salib Yesus.

Simon ini baru datang dari luar Kota Yerusalem. Ia berasal dari Kirene. Kirene adalah nama sebuah kota di daerah Shahhat, Libya, di Afrika Utara, tepat di bawah Yunani. Di Kirene ini cukup banyak orang Yahudi. Mungkin beberapa orang Yahudi lari ke sini waktu pembuangan ke Babilon. Orang-orang Yahudi yang sudah hidup lama disana berbaur dengan orang Kirene setempat. Jarak Kirene ke Yerusalem yang kira-kira 1500 km adalah sebuah perjalanan yang panjang untuk saat itu, bisa berkisar 3-5 minggu.
Meski Simon disebut sebagai orang Kirene dan kemungkinan besar kulitnya gelap adalah keturunan orang Yahudi. Sebab nama Simon adalah nama Yahudi: Simon atau Simeon = Allah mendengar. Sesuai adat dan tradisi orang Yahudi, Simon pasti mendengar banyak cerita tentang sejarah Yahudi dan tentunya Taurat. Simon ini jelas tahu tentang perayaan Paskah yang penting buat orang Yahudi.

Saat Simon Kirene tiba di Yerusalem, ia ketiban pulung dipaksa memikul salib bersama Kristus sambil mengikuti Yesus ke Golgota. Simon yang menikmati ‘Bucket List’ nya ini sebagai Journey of a life time (Perjalanan seumur hidup). Bucket List adalah daftar hal-hal yang belum pernah dilakukan sebelumnya tapi ingin dilakukan sebelum meninggal.

Selain berat, salib yang dipikulnya juga penuh dengan darah Yesus. Darah ini tentunya akan nempel ke Simon dan membuat Simon menjadi tidak tahir sehingga ia tidak boleh masuk ke Bait Allah, apalagi untuk mempersembahkan korban. Semua rencana Simon jadi berantakan. Tetapi rencana Allah tidak pernah gagal bagi dirinya. Salib membawa Simon kepada Yesus, yang adalah Hidup. Bahkan dia tidak perlu lagi mempersembahkan korban, sebab Yesus lah Anak Domba Allah yang disembelih untuk menebus dosanya ‘once and for all’.
Simon benar-benar merasakan penderitaan salib secara literal. Ia belajar melangkah menyesuaikan langkahnya dengan langkah Kristus yang menderita. Salib tidak hanya memberikan hidup tetapi juga arti dan ujuan hidup dengan menuntun Simon untuk berjalan di footstep of Jesus (Jejak kaki Yesus). Di dalam Kisah Rasul 13:1 kemungkinan besar Simeon orang Niger yang ditulis di sini adalah Simon orang Kirene. Kita melihat bagaimana berubahnya hidup Simon sehingga membawa dia ke Anthiokia menjadi nabi dan pengajar.
Mari belajar pikul salib kita masing-masing agar hidup kita diubahkan menjadi seperti hidup-Nya. (CS).