DOA DAN SEDEKAH
Kisah Para Rasul 10:1-4 (TB) 1 Di Kaisarea ada seorang yang bernama Kornelius, seorang perwira pasukan yang disebut pasukan Italia. 2 Ia saleh, ia serta seisi rumahnya takut akan Allah dan ia memberi banyak sedekah kepada umat Yahudi dan senantiasa berdoa kepada Allah. 3 Dalam suatu penglihatan, kira-kira jam tiga petang, jelas tampak kepadanya seorang malaikat Allah masuk ke rumahnya dan berkata kepadanya: "Kornelius!" 4 Ia menatap malaikat itu dan dengan takut ia berkata: "Ada apa, Tuhan?" Jawab malaikat itu: "Semua doamu dan sedekahmu telah naik ke hadirat Allah dan Allah mengingat engkau.
Org Yahudi dan non Yahudi seperti Kornelius yg beragama Yahudi melakukan ibadah berupa berdoa dan bersedekah secara bersamaan. Bahkan Petrus dan Yohanes murid Tuhan Yesus yg utama dan yg dikasihi-Nya pun melakukan hal yg sama.
Kisah Para Rasul 3:1-3 (TB) 1 Pada suatu hari menjelang waktu sembahyang, yaitu pukul tiga petang, naiklah Petrus dan Yohanes ke Bait Allah. 2 Di situ ada seorang laki-laki, yang lumpuh sejak lahirnya sehingga ia harus diusung. Tiap-tiap hari orang itu diletakkan dekat pintu gerbang Bait Allah, yang bernama Gerbang Indah, untuk meminta sedekah kepada orang yang masuk ke dalam Bait Allah. 3 Ketika orang itu melihat, bahwa Petrus dan Yohanes hendak masuk ke Bait Allah, ia meminta sedekah.
Org lumpuh membutuhkan sedekah, Petrus dan Yohanes membutuhkan Tuhan itulah sebabnya mrk masuk ke Bait Allah. Petrus dan Yohanes bukan hanya memberikan sedekah tetapi "sesuatu" yang lebih dari sedekah. Orang lumpuh itu meminta sedekah karena keadaannya. Ketika keadaannya berubah maka dapat dipastikan ia sudah tidak lagi meminta sedekah. Ibadah bukan hanya vertikal ke Tuhan tetapi juga kepada sesama yg membutuhkan. Inilah bentuk kasih kita kepada Tuhan dan sesama. Dua bentuk ibadah ini harus berjalan simultan. Gereja dan pelayan Firman Tuhan hendaknya mendorong umatnya melakukan ibadah yg demikian. (CS)