Listen

Description

GAYA HIDUP DAN KORUPSI
1 Timotius 3:2-3 (TB) 2 Karena itu penilik jemaat haruslah seorang yang tak bercacat, suami dari satu isteri, dapat menahan diri, bijaksana, sopan, suka memberi tumpangan, cakap mengajar orang, 3 bukan peminum, bukan pemarah melainkan peramah, pendamai, bukan hamba uang.

Salah satu dari sekian banyak syarat seorang penilik jemaat atau penatua adalah bukan hamba uang. Siapa pun bisa jadi hamba uang. Pada zaman Yesus hidup, pemimpin Agama seperti orang Farisi, mereka dikenal sebagai hamba uang. Lukas 16:14 (TB) Semuanya itu didengar oleh orang-orang Farisi, hamba-hamba uang itu, dan mereka mencemoohkan Dia.

Pada saat itu berkembang pemikiran bahwa orang yang "rohani" ditandai dengan berkat Tuhan berupa harta dan kekayaan melimpah. Itulah sebabnya mereka mencemooh Yesus, Guru dari Nazareth yang hidup dalam kesederhanaan.
Manusia zaman now pun sama saja. Ciri manusia zaman akhir salah satunya hamba uang. 2 Timotius 3:2 (TB) Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama.

Baru-baru ini saya membaca di sebuah Surat kabar terkenal, sebuah tulisan dalam kolom: Politik dan Hukum dengan Judul yang menggelitik hati saya. Judulnya: "...Gaya Hidup dan Korupsi"
Dikisahkan seorang jaksa yang disidang di sebuah pengadilan karena suap miliaran rupiah. Seorang jaksa yang menerima suap miliaran rupiah karena gaya hidupnya yang hedonis. Dijelaskan ia berlibur ke luar negeri, bermalam di hotel mewah bertarip belasan juta rupiah semalam, makan di resto mahal dan berkelas yang mengantongi tiga bintang Michelin. (Bintang Michelin hanya diberikan kepada restoran terbaik di dunia). Ia juga membeli mobil mewah seri terbaru seharga 1,75 miliar, serta menyewa ratusan juta rupiah dua Apartment kelas atas. Suatu gaya hidup yang tidak sepadan dengan penghasilannya yang hanya belasan juta sebagai seorang jaksa. Miris sekali, orang yang biasa mengajukan dakwaan harus duduk di kursi pesakitan pengadilan. Mengapa bisa terjadi? Karena ia seorang hamba uang.

Saya pernah mendengar nasihat dari pimpinan perusahaan tempat saya bekerja dulu. Nasihat itu disampaikan dengan nada serius: "Kalu kalian naik gaji karena naik pangkat, gaya hidup jangan berubah. Mengikuti gaya hidup tidak ada habis-habisnya. Lebih baik tingkatkan tabungan Anda. Siapa tahu itu berguna di masa sulit".
Nasihat itu tidak pernah saya lupakan hingga sekarang. Ciri seorang hamba uang terlihat dari gaya hidupnya yang hedonis. Orang percaya tidak boleh menjadi hamba uang. Ibrani 13:5 (TB) Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau." (CS).