Listen

Description

HATI-HATI DENGAN SEKULARISME
Matius 13:44-46 (TB) 44 "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama harta yang terpendam di ladang, yang ditemukan orang, lalu dipendamkannya lagi. Oleh sebab sukacitanya pergilah ia menjual seluruh miliknya lalu membeli ladang itu. 45 Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. 46 Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, ia pun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu."

Pembeli properti dan pedagang mutiara itu sama-sama menemukan sesuatu yang berharga. Mereka juga sama-sama bersedia melakukan transaksi atau barter dengan melepaskan semua harta yang mereka miliki demi mendapatkan harta atau mutiara yang sangat berharga itu.

Kita harus sungguh-sungguh mengenali Tuhan sebagai satu-satunya harta abadi yang harus kita miliki selama kita hidup di bumi. Orang yang sudah memahami bahwa Tuhan itu satu-satunya harta yang harus ia miliki akan rela barter dengan semua yang ia miliki demi memperoleh harta abadi itu. Itulah yang dilakukan rasul Paulus. Filipi 3:7-8 (TB) 7 Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. 8 Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus.

Untuk bisa memahami dan menghayati Tuhan sebagai harta abadi, kita harus belajar kebenaran Firman Tuhan seperti yang Kristus ajarkan. (Lukas 14:33).

Kebenaran seperti yang diajarkan Kristus akan membebaskan kita dari belenggu atau ikatan materialisme dan sekularisme. Orang yang tidak diisi oleh kebenaran Firman akan mudah meninggalkan kekristenan. Contohnya Demas, teman sekerja Paulus sewaktu pertama kali dipenjarakan. (Filemon 1:24 dan Kolose 4:14). Apa yang terjadi dengan Demas?
2 Timotius 4:10 (TB) karena Demas telah mencintai dunia ini dan meninggalkan aku. Ia telah berangkat ke Tesalonika. Kreskes telah pergi ke Galatia dan Titus ke Dalmatia.

Kata-kata Paulus "Demas telah mencintai dunia ini" mengisyaratkan bahwa yang mendorong Demas pergi ke Tesalonika adalah kepentingan pribadinya akibat pengaruh sekularisme, bukanlah karena kecut hati.

Hati-hati dengan proses sekularisasi karena tanpa kita sadari kita akan menjadi sekular dan duniawi sehingga tidak bisa memahami Tuhan sebagai harta abadi kita. (CS)