HIDUP DENGAN UCAPAN SYUKUR
Lukas 17:15-16 (TB) 15 Seorang dari mereka, ketika melihat bahwa ia telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring, 16 lalu tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya. Orang itu adalah seorang Samaria.
Sakit kusta pada zaman Tuhan Yesus belum ada obatnya. Itulah sebabnya kesepuluh orang kusta itu minta belas kasihan Tuhan Yesus karena hanya Dia yang dapat menyembuhkan. (Lukas 17:12-14). Terbukti kesepuluh orang kusta itu sembuh dan hanya satu orang yang kembali kepada Tuhan Yesus untuk bersyukur dan berterima kasih. Dia adalah orang asing, seorang Samaria. (Lukas 17:15-19). Orang Samaria adalah orang yang hina di mata orang Yahudi. (Yohanes 8:48). Orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria. Demikian sebaliknya orang Samaria juga tidak bergaul dengan orang Yahudi. (Yohanes 4:9, Lukas 9:52-53). Sebenarnya mereka adalah bagian dari bangsa Yahudi, tetapi orang Yahudi tidak menerima mereka sebagai orang Yahudi murni sebab di antara mereka telah terjadi kawin campur dengan bangsa lain. Itulah sebabnya mereka dianggap orang asing atau orang bukan Yahudi.
Peristiwa kesembuhan orang kusta ini mengajarkan kita bahwa dulu kita adalah orang berdosa dan hanya karena Anugerah (sola gracia) kita diselamatkan. Hanya belaskasihan Tuhan Yesuslah kita bisa selamat. (Yoh 3:16, Kis 4:12, Yoh 14:6). Orang yang menghayati belaskasihan Allah atau Anugerah Allah, ia akan hidup memuliakan Allah.
Untuk itulah kita harus hidup dalam ucapan syukur. Sebagai bukti bahwa kita berterima kasih kepada Tuhan atas anugerah-Nya yang besar adalah kita kembali kepada Kristus dengan menjalani hidup sebagaimana maksud salib Kristus diadakan. Salib Kristus diadakan agar kita selamat. Selamat adalah dikembalikan kepada rancangan Allah semula. Rancangan semula Allah adalah segambar dan serupa dengan Dia yaitu serupa dengan Kristus. Dulu kita tidak dikenali karena orang asing. Tetapi karena Anugerah-Nya membuat kita jadi dekat. Efesus 2:13 (TB) Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu "jauh", sudah menjadi "dekat" oleh darah Kristus.
Marilah kita hidup dengan ucapan syukur. (CS).