IN THE MIDDLE OF THE ORCHARD
(DITENGAH-TENGAH TAMAN ITU)
Kejadian 2:9 (TB) Lalu TUHAN Allah menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; dan pohon kehidupan di tengah-tengah taman itu, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat.
Genesis 2:9 (NET) The Lord God made all kinds of trees grow from the soil, every tree that was pleasing to look at and good for food. (Now the tree of life and the tree of the knowledge of good and evil were in the middle of the orchard.)
Ada dua jenis pohon yang buahnya dapat dimakan (dikonsumsi) yaitu buah dari pohon yang tumbuh dari bumi atau tanah dan buah yang dapat dimakan untuk jiwa/roh. Kata "Dan" memisahkah dua jenis pohon tsb. Dalam teks aslinya, antara buah yang pertama dengan buah yang kedua serta ketiga dipisahkan oleh kata “dan,” yang dalam bahasa Ibrani waw, yang menunjukkan bahwa buah yang pertama adalah buah yang berbeda jenisnya dengan buah yang kedua dan ketiga.
Terkait dengan hal ini, ada hal yang patut mendapat perhatian kita, bahwa semua pohon yang baik untuk dimakan (buah yang pertama) ditumbuhkan dari tanah. Penulis Kitab Kejadian tidak menggunakan kata “bumi,” yang dalam bahasa Ibrani erets (אֶרֶץ), tetapi menggunakan kata “tanah” yang dalam bahasa Ibraninya adalah adamah (אֲדָמָה). Kata adamah juga digunakan untuk menjadi bahan tubuh manusia (Kej. 2:7). Kata adamah lebih tepat diterjemahkan ground atau dust (tanah atau debu) atau soil (tanah liat). Hal ini hendak menegaskan bahwa untuk makanan fisik, menggunakan adamah. Hal ini sinkron dengan tubuh manusia yang dibuat dari debu tanah; dalam bahasa Ibraninya apar min ha adamah (עָפָר֙ מִן־הָ֣אֲדָמָ֔ה). Buah yang tumbuh dari adamah adalah buah yang dikonsumsi untuk tubuh manusia. Tetapi buah dari pohon kehidupan dan buah dari pohon pengetahuan yang baik dan jahat bukanlah buah yang dikonsumsi untuk fisik, melainkan untuk dikonsumsi jiwa atau pikiran. Buah pohon pengetahuan yang baik dan jahat ini sebenarnya sebuah figuratif yang menunjuk pengaruh jahat dari Lusifer yang jatuh. Buah tentang pengetahuan yang baik dan jahat adalah suara yang bukan dari Allah.
Dalam Kitab Kejadian 2:16, Allah berfirman: “Semua pohon dalam taman ini boleh kau makan buahnya dengan bebas.” Ini berarti bahwa Adam dan Hawa harus makan, baik makanan jasmani—yaitu buah-buahan untuk fisik mereka—maupun buah dari pohon kehidupan untuk jiwa atau pikiran mereka; sebagai makanan rohani. Sebagaimana tubuh jasmani membutuhkan makanan buah-buahan secara harafiah, demikian pula dengan manusia rohani atau batiniah membutuhkan makanan rohani pula, yaitu kebenaran Firman Tuhan. Di dalam Injil Matius 4:4 Yesus berkata: “Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.” Harus diingat, bahwa sejak manusia diciptakan, manusia bukan hanya makhluk fisik, tetapi juga masuk makhluk rohani; artinya manusia bukan saja membutuhkan makanan jasmani, tetapi juga makanan rohani. Ini adalah tatanan semula, yang tidak pernah akan diubah sampai selama-lamanya.
Kisah Adam dan Hawa harus dipahami secara benar, dewasa, dan cerdas. Kisah Adam dan Hawa bukanlah dongeng yang berunsur mitos dalam pengertian umum. Kalau makan buah secara harfiah membuat pikiran terbuka, itu berarti sebuah mitos. Bagaimana mungkin makan buah mengakibatkan pikirannya terbuka (Kej. 3:7)? Logikanya adalah saat memakan buah, tentu perut yang menjadi kenyang. Dalam hal ini, buah pengetahuan tentang yang baik dan jahat sebenarnya adalah figuratif (Ing. the tree of knowledge of good and evil; Ibr. Ve’ets hadaath tov wora – וְעֵ֕ץ הַדַּ֖עַת ט֥וֹב וָרָֽע׃). Juga pohon kehidupan (Ing. the tree of life; Ibr. ve’ets – hakhayim; ועֵ֤ץ הַֽחַיִּים). Demikianlah bahwa dua buah pohon yang ada di tengah taman, yaitu pohon kehidupan dan pohon pengetahuan tentang yang baik dan jahat adalah untuk konsumsi jiwa. Manusia diperhadapkan pada pilihan, apakah mengisi pikirannya dengan kebenaran sehingga bisa mengerti kehendak