JANGAN DIAM
Kisah Para Rasul 18:9-11 (TB) 9 Pada suatu malam berfirmanlah Tuhan kepada Paulus di dalam suatu penglihatan: "Jangan takut! Teruslah memberitakan firman dan jangan diam! 10 Sebab Aku menyertai engkau dan tidak ada seorang pun yang akan menjamah dan menganiaya engkau, sebab banyak umat-Ku di kota ini." 11 Maka tinggallah Paulus di situ selama satu tahun enam bulan dan ia mengajarkan firman Allah di tengah-tengah mereka.
Kisah 18:9-11 (TSI2) 9 Pada suatu malam Tuhan berkata kepada Paulus dalam suatu penglihatan, “Jangan takut. Tetaplah mengajar dengan berani dan jangan berdiam diri, 10 karena Aku menyertai kamu! Tidak ada seorang pun yang akan menyusahkan kamu. Tetaplah mengajar, karena Aku sudah memilih banyak orang di kota ini untuk menjadi umat-Ku.” 11 Lalu Paulus pun tinggal dan tetap mengajarkan berita keselamatan di sana selama satu setengah tahun.
Manusia adalah makhluk bergerak atau homo mobilis. Kisah Para Rasul 17:28 (TB) Sebab di dalam Dia kita hidup, kita bergerak, kita ada, seperti yang telah juga dikatakan oleh pujangga-pujanggamu: Sebab kita ini dari keturunan Allah juga. 
Allah Bapa pun terus bekerja hingga sekarang. (Yohanes 5:17).
Rasul Paulus disuruh terus memberitakan Firman dan mengajar Firman Allah sebagaimana yang dilakukan Kristus. (Matius 9:35-38). Tuhan Yesus selalu bergerak kota ke desa. Ia mengajar dan menyembuhkan orang. (Matius 9:35-36).
Apa yang menggerakkan pelayanan Kristus? Belas kasihan yang menjadi motor penggerak pelayanan Kristus. Demikian pula kita murid-murid-Nya harus digerakkan oleh belas kasihan ketika kita melayani Tuhan dan pergi menjadikan semua bangsa murid-Nya.
Di tengah Pandemi Covid-19 kita lebih banyak diam di rumah. Hal ini bukan berarti kita diam saja tidak bergerak sama sekali. Memang kita tidak melakukan banyak mobilitas karena PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat). Yang tidak boleh Berhenti adalah belajar dan mengajarkan Firman Tuhan karena iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus. (Roma 10:17).
Disamping itu Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan. Paulus punya keyakinan yang kokoh terhadap Injil. (Roma 1:16).
Orang percaya tidak boleh berhenti dalam mengerjakan keselamatannya meskipun di tengah Pandemi Covid-19. Malah justru makin giat bekerja melakukan nya menjelang kedatangan-Nya kembali. (CS)