Listen

Description

JANGAN MENGIKUTI ALLAH LAIN
Ulangan 6:14-15 (TB) 14 Janganlah kamu mengikuti allah lain, dari antara allah bangsa-bangsa sekelilingmu, 15 sebab TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu di tengah-tengahmu, supaya jangan bangkit murka TUHAN, Allahmu, terhadap engkau, sehingga Ia memunahkan engkau dari muka bumi.

Perintah Tuhan ini berhubungan dengan syema Israel (sahadat atau pengakuan bangsa Israel) bahwa Allah itu esa. Ulangan 6:4 (TB) Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!
Bangsa Israel dikelilingi oleh bangsa-bangsa lain yang mereka sebut goyim (kafir). Mereka mempunyai sesembahan berupa allah lain juga. Allah tidak ingin umat-Nya mengikuti allah itu karena Dia Allah yang cemburu. Di samping itu allah-allah bangsa-bangsa lain itu hampa. Mazmur 96:5 (TB) Sebab segala allah bangsa-bangsa adalah hampa, tetapi TUHANlah yang menjadikan langit.

Kata "hampa" di Mazmur 96:5 dari kata Ibrani: אליל
eliyl artinya: of nought (nol, sia-sia), good for nothing (tidak ada gunanya), worthless (tidak menilai). Allah lain disebut hampa oleh pemazmur artinya tidak dapat melakukan apa-apa yang berguna buat yang menyembahnya seperti patung buatan tangan manusia. Allah bangsa lain membuat frustasi, bingung dan putus asa bagi yang menyembahnya.
Berbeda dengan Allah Israel yang juga menjadi sesembahan orang Kristen yang dikenal di dalam Yesus Kristus, yang menciptakan Alam semesta (Yoh 1:1-3).
Bagi umat PL (Perjanjian Lama) yang mengenal TUHAN Allah atau Elohim YHWH, sesungguh mereka juga akan mengenali Tuhan Yesus karena Dia adalah gambar dan wujud Allah. Kolose 1:15 (TB) Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan. Ibrani 1:3 (TB) Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi.

Kristus adalah Allah yang transenden artinya yang tak terhampiri menjadi Allah yang imanen artinya Allah yang tinggal diam dengan umat-Nya. (Yoh 1:11-14). Allah yang Ilahi menjadi insani itulah Tuhan Yesus. Itulah sebabnya Kristus disebut Imanuel yang secara hurufiah artinya Allah Beserta Kita. (Matius 1:23). Di dalam Kristus, seluruh sifat dan kepribadian Allah melekat di dalam Dia. Kolose 2:9 (TB) Sebab dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan.
Dalam terjemahan Bahasa Indonesia Sehari-hari: Sebab seluruh kepribadian Allah berdiam pada Kristus, yaitu pada kemanusiaan-Nya.

Jadi waktu kita mengenal Allah sama juga dengan kita mengenal Kristus. Itulah sebabnya mengenal Kristus dan menjalani kehidupan-Nya adalah hidup kekal. Yohanes 17:3 (TB) Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus. (CS)