JANGAN SOK KUAT
1 Korintus 10:12 (TB) Sebab itu siapa yang menyangka, bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia jangan jatuh!
Ini adalah peringatan dari rasul Paulus untuk jemaat di Korintus dengan latar belakang kisah kejatuhan bangsa Israel dalam dosa. Bangsa pilihan seperti bangsa Israel bisa berkali-kali mencobai Tuhan. Bilangan 14:20-23 (TB) 20 Berfirmanlah TUHAN: "Aku mengampuninya sesuai dengan permintaanmu. 21 Hanya, demi Aku yang hidup dan kemuliaan TUHAN memenuhi seluruh bumi: 22 Semua orang yang telah melihat kemuliaan-Ku dan tanda-tanda mujizat yang Kuperbuat di Mesir dan di padang gurun, namun telah sepuluh kali mencobai Aku dan tidak mau mendengarkan suara-Ku, 23 pastilah tidak akan melihat negeri yang Kujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyang mereka! Semua yang menista Aku ini tidak akan melihatnya.
Siapa pun bisa jatuh dalam dosa tanpa terkecuali termasuk para rohaniawan makanya jangan sok kuat.
Terjemahan The Message lebih praktikal dan gamblang menjelaskan supaya orang percaya jangan sok kuat. The Message: Don’t be so naive and self-confident. You’re not exempt. You could fall flat on your face as easily as anyone else. Forget about self-confidence; it’s useless. Cultivate God-confidence. (Jangan terlalu naif dan percaya diri. Kamu tidak terkecuali. Kamu bisa jatuh datar di wajahmu semudah orang lain. Lupakan rasa percaya diri; Tak ada gunanya. Pupuklah keyakinan akan Allah).
Demikian terjemahan Firman Allah Yang Hidup mirip dengan terjemahan The Message. 1 Korintus 10:12 (FAYH) Jadi, berhati-hatilah. Kalau Saudara mengira, "Mustahil saya akan berbuat demikian, " hendaklah Saudara waspada karena Saudara juga mungkin jatuh ke dalam dosa.
Mengapa manusia mudah jatuh dalam dosa? karena manusia punya dua unsur yaitu: Tubuh dan Jiwa/Roh. Tubuh diciptakan dari debu tanah dan roh berasal dari Allah. (Kej 2:7). Tubuh atau daging ini punya keinginan yang berlawanan dengan keinginan Roh. (Galatia 5:17). Keinginan daging jangan sampai dituruti kalau kita tidak mau menjadi seteru Allah. Roma 8:7-8 (TSI2) 7 Kalau tujuan hidup seseorang hanya untuk memuaskan keinginan badaninya, berarti dia memusuhi Allah. Dia tidak mau menaati peraturan Hukum Allah dan sama sekali tidak mampu menjalankannya. 8 Karena orang yang hidup menurut keinginan badaninya sendiri tidak mungkin berkenan kepada Allah. (CS)