JURUS DOMBA KELU DIBAWA KE PEMBANTAIAN
Yesaya 53:7 (TB) Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya.
Salah satu dari sekian banyak nubuat tentang Kristus adalah Yesaya 53:7 yang melukiskan penderitaan-Nya menjelang Ia disalibkan. Dalam penderitaan-Nya Ia berperilaku sedemikian rupa sehingga tampak benar bahwa Ia tidak menderita sebagai penjahat. Sebab, meskipun dianiaya dan membiarkan diri ditindas, Dia tidak membuka mulut-Nya, bahkan untuk membela diri sekalipun. Sebaliknya, Ia dengan bebas menawarkan diri untuk menderita dan mati bagi kita, dan sama sekali tidak menunjukkan keberatan. Hal ini menghilangkan aib salib, bahwa Ia dengan sukarela menyerahkan diri pada salib, untuk tujuan yang agung dan kudus.
Dengan hikmat-Nya Ia bisa saja menghindari hukuman itu, dan dengan kuasa-Nya Ia bisa saja menolak pelaksanaan hukuman itu. Tetapi ada tertulis demikian: Mesias harus menderita. Tugas ini Dia terima dari Bapa-Nya, dan karena itu Ia digiring seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian, tanpa kesulitan atau keengganan. Dia adalah Anak Domba Allah (Yoh 1:29). Dan seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, bahkan di depan tukang jagal, demikianlah Ia tidak membuka mulut-Nya, yang menunjukkan bukan hanya kesabaran-Nya menghadapi penderitaan yang patut diteladani (Mzm. 39:10), dan kelemah-lembutan-Nya dalam menerima celaan (Mzm. 38:14), melainkan juga kepatuhan-Nya yang dilakukan dengan suka cita terhadap kehendak Bapa-Nya. Bukan kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi. Dengan kehendak-Nya ini kita dikuduskan, bahwa Dia menjadikan jiwa-Nya sendiri, nyawa-Nya sendiri, sebagai korban bagi dosa kita.
Kristus memperagakan "Jurus Domba Kelu di Pembantaian". Inilah Jurus yang paling sukar untuk kita pelajari dan lakukan karena manusia punya kecenderungan untuk membalas kepada orang yang menghina dan menyakiti dirinya. Bahkan pembalasan lebih kejam. Elu jual gw beli.
Apa yang Kristus peragakan menjelang Ia disalibkan harus kita lakukan juga. Memang sangat sukar bahkan hampir Mustahil karena krn ini bertentangan dengan kodrat manusiawi kita. Tapi jika kita bertekad mau melakukannya pasti bisa meskipun harus jatuh bangun. Ingat jika kita memperaktekkan apa yang Kristus peragakan ini akan menyenangkan hati Bapa di Sorga.
Mari kita belajar Jurus Domba Kelu di Pembantaian ini bersama-sama. Filipi 2:5 (TB) Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus. (CS)