Listen

Description

JUSTRU TERHILANG
Lukas 15:28-32 (TB) 28 Maka marahlah anak sulung itu dan ia tidak mau masuk. Lalu ayahnya keluar dan berbicara dengan dia. 29 Tetapi ia menjawab ayahnya, katanya: Telah bertahun-tahun aku melayani bapa dan belum pernah aku melanggar perintah bapa, tetapi kepadaku belum pernah bapa memberikan seekor anak kambing untuk bersukacita dengan sahabat-sahabatku. 30 Tetapi baru saja datang anak bapa yang telah memboroskan harta kekayaan bapa bersama-sama dengan pelacur-pelacur, maka bapa menyembelih anak lembu tambun itu untuk dia. 31 Kata ayahnya kepadanya: Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu. 32 Kita patut bersukacita dan bergembira karena adikmu telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali."

Kita tahunya yang disebut anak yang terhilang adalah anak bungsu. Padahal anak sulung justru yang benar-benar terhilang meskipun ia ada di dalam rumah Bapanya. Mengapa bisa? Anak Sulung tidak memikirkan adiknya, ia justru marah karena adiknya kembali ke rumah Bapanya. Bisa jadi ia takut jatah warisan yang menjadi haknya akan terbagi kepada adiknya. Hal ini jauh berbeda dengan cara berpikir ayahnya. Cara berpikir ayahnya dikemukakan dengan kalimat. Lukas 15:31-32 (TB) 31 Kata ayahnya kepadanya: Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu. 32 Kita patut bersukacita dan bergembira karena adikmu telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali."

Orang yang memikirkan jiwa-jiwa yang terhilang adalah orang yang memiliki harta di sorga. Sebaliknya orang yang tidak memikirkan jiwa-jiwa yang terhilang justru akan terhilang selamanya. (CS)