KENDALIKAN CAKARMU
Markus 6:19-21 (TB) 19 Karena itu Herodias menaruh dendam pada Yohanes dan bermaksud untuk membunuh dia, tetapi tidak dapat, 20 sebab Herodes segan akan Yohanes karena ia tahu, bahwa Yohanes adalah orang yang benar dan suci, jadi ia melindunginya. Tetapi apabila ia mendengarkan Yohanes, hatinya selalu terombang-ambing, namun ia merasa senang juga mendengarkan dia. 21 Akhirnya tiba juga kesempatan yang baik bagi Herodias, ketika Herodes pada hari ulang tahunnya mengadakan perjamuan untuk pembesar-pembesarnya, perwira-perwiranya dan orang-orang terkemuka di Galilea.
Herodias menyimpan dendam terhadap Yohanes Pembaptis dan bermaksud membalasnya suatu saat nanti. Mengapa Herodias begitu marah terhadap Yohanes Pembaptis? Alasannya karena Yohanes pernah menegur Herodes suaminya yang menikahi dirinya. Markus 6:17-18 (TB) 17 Sebab memang Herodeslah yang menyuruh orang menangkap Yohanes dan membelenggunya di penjara berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus saudaranya, karena Herodes telah mengambilnya sebagai isteri. 18 Karena Yohanes pernah menegor Herodes: "Tidak halal engkau mengambil isteri saudaramu!"
Ketika ada kesempatan ia membalas dengan menggunakan tangan suaminya. Akhirnya Yohanes Pembaptis mati dengan kepala dipenggal oleh Herodes suaminya. Herodias merasa menang dan senang, puas karena niatnya kesampaian.
Manusia pada umumnya ingin membalas atas hal yang ia tidak suka. Inilah keinginan daging yang bisa menguasai manusia. Orang Kristen pun masih bisa dikuasai keinginan daging ini. Paulus pun menyadari pergumulan ini. Hal itu ditulis di dalam suratnya kepada jemaat di Roma. Itulah sifat daging yang masih ada melekat di dalam diri setiap orang dan menjadi pergumulan setiap kita yang ingin hidup suci. (Roma 7:13-25).
Tuhan memerintahkan kita untuk tidak menuruti keinginan daging itu karena akan membinasakan kita. (Roma 8:5-8, Galatia 5:19-21). Ibarat binatang buas yang cakarnya sewaktu-waktu keluar ketika ada sesuatu yang memicunya. Orang Kristen mungkin saja "cakar" nya tidak keluar karena belum ada yang memicunya. Ketika ada yang men-trigernya kita harus dapat menguasainya. "Cakar" kita ada di jari kita. Ketika ada orang yang menyakiti kita, "cakar" itu muncul dan melukai orang melalui tulisan kita di medsos. Ketika kita disakiti oleh mertua, kita tidak bisa membalas karena mertua masih berotoritas. Bagaimana membalasnya? Ditulis status di medsosnya dengan satu kalimat pendek "Dasar Tidak Tahu diri". Ketika tulisan itu dibaca orang apa lagi oleh mertuanya, tentunya itu pembalasan yang menyakitkan. Orang percaya harus mengendalikan "cakar"nya atau lidahnya (juga tulisannya) karena jika tidak mengendalikannya bisa saja lidah itu dikendalikan oleh api neraka yang mencelakai orang lain. Yakobus 3:6 (VMD) Lidah itu adalah seperti api. Lidah merupakan suatu kekuatan kejahatan di antara bagian-bagian tubuh kita. Lidah menyebarkan kejahatannya ke seluruh tubuh dan menyulut api yang mempengaruhi seluruh hidup kita. Dan api itu berasal dari neraka.
Jangan sampai menjadi seperti Herodias yang hidup nya dikendalikan oleh api dari neraka yang membinasakan. (CS)