KERDOS
Filipi 3:4-7 (TB) 4 Sekalipun aku juga ada alasan untuk menaruh percaya pada hal-hal lahiriah. Jika ada orang lain menyangka dapat menaruh percaya pada hal-hal lahiriah, aku lebih lagi: 5 disunat pada hari kedelapan, dari bangsa Israel, dari suku Benyamin, orang Ibrani asli, tentang pendirian terhadap hukum Taurat aku orang Farisi, 6 tentang kegiatan aku penganiaya jemaat, tentang kebenaran dalam mentaati hukum Taurat aku tidak bercacat. 7 Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus.
Kata "Kuntungan" dari kata Yunani: κέρδος kerdos artinya: gain (keuntungan), advantage (manfaat, keunggulan), profit (keuntungan).
Itulah sebabnya King James Version menterjemahkan; Philippians 3:7 (KJV) But what things were gain to me, those I counted loss for Christ.
Apa yang dulu menjadi kerdos bagi Paulus? Dengan jelas Paulus menjabarkan kerdosnya. Secara keturunan (gifted) tanpa usaha apa pun ia mempunyai keuntungan atau keunggulan: Pertama, ia keturunan Abraham, ia disunat pada hari kedelapan. Kedua, keturunan bangsa Israel tidak ada campurannya murni Israel, bangsa pilihan. Ketiga, berasal dari suku Benyamin, suku yang melahirkan raja pertama Israel. Keempat, ia orang Ibrani asli yang bisa berbahasa Ibrani, selain ia berbahasa Aram dan Yunani, Paulus masih menguasai bahasa Ibrani, bahasa kuno itu. Bahasa Ibrani adalah bahasa Asli kitab PL (Perjanjian Lama). Keunggulan Paulus ternyata ia juga warga negara Romawi. Selain itu Paulus juga seorang yang taat terhadap Hukum Taurat secara sempurna. Itulah sebabnya ia seorang yang militan dalam membela agamanya. Pendek kata semuanya itu membuatnya bisa hidup enak dan nyaman. Tetapi setelah ia bertemu dengan Kristus, semuanya dianggap kerugian bahkan sampah.
Filipi 3:8-11 (TB) 8 Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus, 9 dan berada dalam Dia bukan dengan kebenaranku sendiri karena mentaati hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan kepercayaan. 10 Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya, 11 supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati.
Memang pada akhirnya semua achievement yang kita peroleh akan dilepaskan yang tersisah adalah diri kita di hadapan Tuhan. Jika karena semua keuntungan lahiriah kita mengabaikan yang esensial dan kekal maka kita orang yang paling malang. Seperti orang kaya yang bodoh. Lukas 12:19-21 (TB) 19 Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah! 20 Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti? 21 Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah."
Jadi, memperoleh Kristus adalah segala-galanya. Semua seolah-olah tidak ada artinya lagi. Apakah kita bisa menghayati kebenaran ini? (CS)