KESUSAHAN SEHARI CUKUP UTK SEHARI
Matius 6:34 (TB) Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari."
Kita sulit menghayati makna kesusahan sehari cukup utk sehari krn kita masih memiliki banyak. Mrk yg bekerja harian, mendapati penghasilan hari ini utk dimakan hari ini, lebih bisa menghayatinya. Jika mrk tidak dapat hari itu maka mrk benar-benar susah pada hari itu. Apalagi di tengah kesulitan ekonomi akibat imbas dari wabah Corona Covid-19, mereka yg bekeja harian akan sangat terasa dampaknya. Kita yg lebih beruntung hendaknya menyisihkan bagi mrk. Kita mungkin tidak bisa memberi kpd banyak org tapi minimal yg kita tahu mrk membutuhkan, kita bisa membantu mrk itu.
Ketika ada kesempatan keluar rumah utk pelayanan, saya bertemu beberapa org yg saya kenal berkeadaan seperti di atas. Ketika mrk menerima pemberian dari saya, dgn berkaca-kaca ia berkata "terimakasih pak, sudah bbrp hari saya bingung, nggak punya uang krn tdk ada penghasilan. Ini sgt membantu saya pak. Makasih ya pak".
Saya hanya bisa menepuk bahunya saja.
Menghayati kesusahan sehari cukup utk sehari bukan hanya wkt kita mengalami kesusahan tetapi ketika kita berempati kepada mereka yg susah dpt uang hari-hari krn krisis ekonomi. Kita mungkin tidak bisa bertemu dgn mrk yg susah krn kondisi PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) saat tapi dgn kemajuan teknologi - m-banking - saat ini, uang bisa sampai kpd mrk yg membutuhkan. Ketika mrk menerima pemberitahuan bhw kita barusan saja mengirim sedikit berkat, mrk pun membalas WA kita dgn ucapan terima kasih yg tulus. Tuhan pasti disenangkan. Selamat berbagi kasih. (CS)
