Listen

Description

KOK MARAH?
Lukas 15:28 (TB) Maka marahlah anak sulung itu dan ia tidak mau masuk. Lalu ayahnya keluar dan berbicara dengan dia.

Lukas 15:1-3 (TB) 1 Para pemungut cukai dan orang-orang berdosa biasanya datang kepada Yesus untuk mendengarkan Dia. 2 Maka bersungut-sungutlah orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, katanya: "Ia menerima orang-orang berdosa dan makan bersama-sama dengan mereka." 3 Lalu Ia mengatakan perumpamaan ini kepada mereka:

Dalam satu pasal (Lukas 15:1-32) Tuhan Yesus mengajarkan tiga perumpamaan yang senada yaitu: Perumpamaan tentang domba yang hilang, perumpamaan tentang dirham yang hilang dan perumpamaan tentang anak yang hilang. Perumpamaan yang terakhir ini yang lebih sering dikhotbahkan. Yang mendorong Kristus menyampaikan ketiga perumpamaan ini adalah sungut-sungut ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi karena menyaksikan pemungut cukai dan orang berdosa biasa datang kepada Yesus untuk mendengar pengajaran-Nya. Apa yang menyebabkan mereka bersungut-sungut? Karena Kristus bukan saja mengajar mereka tetapi menerima mereka yang nota bene orang berdosa yang dimata para ahli Taurat dianggap sampah yang pantas berada di neraka.

Pandangan para ahli Taurat jauh berbeda dengan Yesus yang sepikiran dengan kehendak Bapa-Nya. 2 Petrus 3:9 (TB) Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat. 1 Timotius 2:4 (TB) yang menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran.

Ternyata dalam perumpamaan tentang anak yang terhilang ada spirit yang sama dengan ahli Taurat dan orang Farisi yaitu anak Sulung yang marah karena ayahnya mau menerima adiknya yang sudah menghabiskan harta warisan ayahnya. Lukas 15:28-32 (TB) 28 Maka marahlah anak sulung itu dan ia tidak mau masuk. Lalu ayahnya keluar dan berbicara dengan dia. 29 Tetapi ia menjawab ayahnya, katanya: Telah bertahun-tahun aku melayani bapa dan belum pernah aku melanggar perintah bapa, tetapi kepadaku belum pernah bapa memberikan seekor anak kambing untuk bersukacita dengan sahabat-sahabatku. 30 Tetapi baru saja datang anak bapa yang telah memboroskan harta kekayaan bapa bersama-sama dengan pelacur-pelacur, maka bapa menyembelih anak lembu tambun itu untuk dia. 31 Kata ayahnya kepadanya: Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu. 32 Kita patut bersukacita dan bergembira karena adikmu telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali."

Ternyata si sulung tidak punya hati Bapa padahal ia tinggal di rumah Bapa. Orang Kristen harus punya hati Bapa yaitu hati misi yang rindu menyelamatkan jiwa-jiwa yang terhilang. (CS)