Listen

Description

LEBIH BAIK TIDAK MENIKAH
1 Korintus 7:1-2 (TB) 1 Dan sekarang tentang hal-hal yang kamu tuliskan kepadaku. Adalah baik bagi laki-laki, kalau ia tidak kawin, 2 tetapi mengingat bahaya percabulan, baiklah setiap laki-laki mempunyai isterinya sendiri dan setiap perempuan mempunyai suaminya sendiri.

Kawin atau tidak kawin bukanlah masalah pokok bagi orang percaya. Jika belum mendapatkan orang yang Tuhan kehendaki menjadi pasangan hidup kita, jangan memaksakan diri dengan memilih pasangan yang sembarangan. Lebih baik tidak menikah daripada menikah namun kita kehilangan kehidupan kekal kita.

Di satu sisi pernikahan itu menempatkan individu dalam posisi penuh resiko dan rentan (vulnerable), karena kesehatan mental kita dipengaruhi oleh sikap dan perilaku pasangan kita. Tapi di sisi lain, pernikahan juga berpeluang menempatkan kita pada situasi yang membahagiakan karena kita tidak sendirian dalam menjalani kehidupan di bumi.

Yang menjadi penentu sebuah perkawinan adalah kualitas karakter masing-masing individu dan tanggung jawab serta kematangan dalam mengelola emosi, kesetiaan dan pengertian karena inti pernikahan adalah keputusan untuk mengasihi tanpa syarat.

Jadi, butuh kedewasaan rohani atau kedewasaan karakter dari setiap individu untuk memulai, menjalani dan memelihara pernikahan yang berkualitas. Untuk itu setiap individu harus mengenali diri sendiri dan terus bertumbuh dalam karakter seperti Kristus sebelum mencoba mengubah pasangan. Amsal 27:17 (TB) Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya.

Akhirnya orang yang tidak menikahpun sama juga: ia juga harus bertumbuh mencapai kedewasaan rohani seperti Kristus. Jadi menikah atau tidak menikah bukan masalah. Yang menjadi agenda terpenting dalam hidup orang percaya adalah kita harus bertumbuh ke arah kedewasaan rohani seperti Kristus karena pada akhirnya setiap orang akan menghadap Tuhan sendirian. (CS)