Life Is Brief and Death is Certain
Pengkhotbah 7:1-4 (TB) 1 Nama yang harum lebih baik dari pada minyak yang mahal, dan hari kematian lebih baik dari pada hari kelahiran. 2 Pergi ke rumah duka lebih baik dari pada pergi ke rumah pesta, karena di rumah dukalah kesudahan setiap manusia; hendaknya orang yang hidup memperhatikannya. 3 Bersedih lebih baik dari pada tertawa, karena muka muram membuat hati lega. 4 Orang berhikmat senang berada di rumah duka, tetapi orang bodoh senang berada di rumah tempat bersukaria.
Terjemahan NET (New English Translation) memberi judul perikop ini "Life Is Brief and Death is Certain" "Hidup ini singkat dan kematian adalah pasti"
Jika orang mengerti hidup itu singkat dan pasti akan berakhir maka ia akan mempersiapkan diri. Ia akan fokus kepada kehidupan di balik kubur sewaktu ia hidup. Hal ini terlihat dari perilakunya. Pengkhotbah 7:2 (TB) Pergi ke rumah duka lebih baik dari pada pergi ke rumah pesta, karena di rumah dukalah kesudahan setiap manusia; hendaknya orang yang hidup memperhatikannya.
Ada orang kaya yang dikisahkan oleh Yesus yang fokus hidupnya hanya di kekinian. Lukas 16:25 (TB) Tetapi Abraham berkata: Anak, ingatlah, bahwa engkau telah menerima segala yang baik sewaktu hidupmu, sedangkan Lazarus segala yang buruk. Sekarang ia mendapat hiburan dan engkau sangat menderita.
Lihat saja perilaku dan perlakuan orang kaya ini. Lukas 16:19-20 (TB) 19 "Ada seorang kaya yang selalu berpakaian jubah ungu dan kain halus, dan setiap hari ia bersukaria dalam kemewahan. 20 Dan ada seorang pengemis bernama Lazarus, badannya penuh dengan borok, berbaring dekat pintu rumah orang kaya itu,
Orang kaya yang tadinya tertawa di hidupnya yang singkat kini meratapi nasib kekalnya dalam penderitaan abadi. (CS)