MAU MENANGGUNG TERUS
Yesaya 46:4 (TB) Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu.
Di era Jepang kuno, ketika musim paceklik tiba, peristiwa gagal panen mendera dan penduduk kekurangan bahan makanan, maka sat itu lahirlah sebuah tradisi bernama Ubasute. Secara harafiah, Ubasute dalam bahasa Jepang diartikan sebagai pembuangan.
Namun, di masyarakat Jepang, Ubasute berarti lebih dalam, yaitu membuang orang yang sudah tua. Pada masa lampau, Ubasute dilakukan di hutan, tepatnya di kaki Gunung Fuji, yakni di Hutan Aokigahara, dikenal juga sebagai tempat masyarakat Jepang yang menyudahi hidup. Sehingga pada masa itu, penduduk Jepang mengenal istilah Ubasuteyama, yang berarti membuang orang tua ke gunung. Karena Ubasute berarti membuang dan Yama berarti gunung. Ubasute sendiri bukanlah satu-satunya. Pada masa Romawi kuno dikenal sebuah upacara pembunuhan yang melemparkan pria berusia lebih dari 60 tahun ke Sungai Tiber.
Manusia bisa melupakan jasa baik orang tuanya. Bahkan seorang ibu bisa saja membuang bayinya. Tetapi Tuhan tidaklah demikian. Yesaya 49:15 (TB) Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau.
Jangan pernah meragukan kasih setia Tuhan. Itulah janji Tuhan untuk kita yang percaya kepada-Nya. Yesaya 54:10 (TB) Sebab biarpun gunung-gunung beranjak dan bukit-bukit bergoyang, tetapi kasih setia-Ku tidak akan beranjak dari padamu dan perjanjian damai-Ku tidak akan bergoyang, firman TUHAN, yang mengasihani engkau. (CS)