MELEMPARKAN MAHKOTA EMAS
Wahyu 4:4, 10-11 (TB) 4 Dan sekeliling takhta itu ada dua puluh empat takhta, dan di takhta-takhta itu duduk dua puluh empat tua-tua, yang memakai pakaian putih dan mahkota emas di kepala mereka. 10 maka tersungkurlah kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Dia yang duduk di atas takhta itu, dan mereka menyembah Dia yang hidup sampai selama-lamanya. Dan mereka melemparkan mahkotanya di hadapan takhta itu, sambil berkata: 11 "Ya Tuhan dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa; sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu; dan oleh karena kehendak-Mu semuanya itu ada dan diciptakan."
Di hadapan takhta Anak Domba semua jadi tidak ada artinya. Buktinya dua puluh empat tua-tua melemparkan mahkota emas mrk di hadapan-Nya. Siapakah tua-tua ini? Beberapa orang percaya bahwa mereka mewakili seluruh jemaat di sorga. Jika di sorga saja mahkota emas tidak berharga di hadapan-Nya, apa lagi di bumi. Waktu hidup di bumi manusia mengejar kekayaan dan kehormatan supaya disanjung dan dipuja-dipuji. Tidak sedikit mrk mengejar semua itu dgn mengorbankan iman mrk. Hari minggu waktunya beribadah tdk dihiraukan. Padahal apa yg dikejar wkt di bumi pasti dilepaskan ketika maut merenggut nyawanya. Mengapa kita tdk mengejar hal yg mendatangkan perkenanan Tuhan sehingga ketika maut menjemput, kita diterima di takhta-Nya utk menikmati kebahagian abadi selama-lamanya. (CS)