Listen

Description

MENGHADAPI BINATANG BUAS
1 Korintus 15:32 (TB) Kalau hanya berdasarkan pertimbangan-pertimbangan manusia saja aku telah berjuang melawan binatang buas di Efesus, apakah gunanya hal itu bagiku? Jika orang mati tidak dibangkitkan, maka "marilah kita makan dan minum, sebab besok kita mati".

1 Korintus 15:32 (TSI2) Buat apa saya rela berjuang melawan orang-orang yang sangat ganas di kota Efesus?! Kalau kita manusia hanya mati saja dan tidak pernah dihidupkan kembali, maka akan terjadilah seperti ini, “Marilah kita memuaskan diri kita dengan makanan dan minuman, karena besok kita akan mati.”

Paulus mengatakan bahwa ia telah berjuang melawan binatang buas di Efesus. Binatang buas di sini bukan binatang buas secara hurufiah tapi bentuk kiasan yaitu gambaran orang-orang yg punya prinsip, filosofi, sifat seperti binatang buas sangat ganas dan bengis yg bisa mengoyak-ngoyak Paulus. Hal ini pernah dialaminya. Kisah Para Rasul 23:10 (TB) Maka terjadilah perpecahan besar, sehingga kepala pasukan takut, kalau-kalau mereka akan mengoyak-ngoyak Paulus. Karena itu ia memerintahkan pasukan untuk turun ke bawah dan mengambil Paulus dari tengah-tengah mereka dan membawanya ke markas.

Pauluspun pernah mengatakannya bhw ia menghadapi orang-orang yang ganas ketika ia melayani pemberitaan Injil. (2 Kor 11:23-26).
Orqng percaya juga menghadapi binatang buas yang bisa mengoyak-ngoyak iman percayanya. Binatang buas ini bisa ada di mana-mana bahkan di gereja.
Karya Plautus berjudul Asinaria (195 SM) mengungkapkan Istilah Latin: Homo Homini Lupus. Istilah tersebut dapat diterjemahkan sebagai manusia adalah serigala bagi sesama manusia, yang diinterpretasi berarti manusia sering menikam sesama manusia lainnya. Istilah itu sering muncul dalam diskusi-diskusi mengenai kekejaman yang dapat dilakukan manusia bagi sesamanya.
Kita dihebohkan oleh peristiwa pembunuhan yg dilakukan oleh seorang pendeta terhadap wanita selingkuhannya. Mirisnya hal itu terjadi di pastori gereja.
Ada juga gembala sidang yang harusnya melindungi domba yang digembalakannya malah justru mencabik-cabiknya dengan melecehkan dia yg masih belia dan lemah itu. Berita ini terekspose ke media sehingga terjadi kehebohan. Betapa mengerikan peristiwa ini.
Mungkin ada yang dicabik dan dikoyak tidak secara fisik dengan kelakuan orang-orang ganas ini. Orang ganas ini bisa saja membunuh karakter, karir bahkan iman percaya orang Kristen dengan sikap dan kelakuannya. Kita yang diperlakukan sadis oleh mereka jangan sampai undur karena ada pengharapan bagi kita yang bertahan. Kita bukan binatang yang makan minum besok mati lalu selesai. Bagi kita yang percaya ada kehidupan di balik kematian karena ada kebangkitan di balik kematian sebagaimana Kristus mati lalu bangkit dan hidup selama-lamanya. 1 Korintus 15:20 (TB) Tetapi yang benar ialah, bahwa Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal. (CS)