MENGIKUTI JEJAK-NYA
1 Petrus 2:21 (TB) Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristus pun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.
Petrus menegaskan bahwa orang Kristen dipanggil untuk mengikuti jejak-Nya yaitu jejak Anak Allah. Sebenarnya sejak PL (Perjanjian Lama), Tuhan pun meninggalkan jejak-Nya di kehidupan para tokoh iman. Abraham mengikuti jejak-Nya dengan meninggalkan Ur-Kasdim menuju ke tanah yang Tuhan janjikan. Jejak Allah dalam kehidupan Yakub pun dicatat dengan jelas. Pergumulan Yakub sebagai nenek moyang Israel dapat kita lihat Jejak Allah sebagai pengalaman pribadi yang luar biasa. Jejak Allah dalam kehidupan Yusuf bisa kita lihat: bagaimana ia bisa keluar dari seorang budak yang ditawan menjadi perdana menteri di Mesir. Jejak Allah dalam kehidupan Musa ketika ia memimpin bangsanya keluar dari Mesir. Jejak Allah dalam kehidupan Para rasul di PB (Perjanjian Baru). Demikian dengan jemaat mula-mula yang mengalami penganiayaan hebat meninggalkan jejak pengiringan mereka kepada Kristus. Kita yang hidup di zaman now ini pun harus mengikuti Jejak Allah yang diperagakan oleh Kristus. Kehidupan Kristus memberikan teladan bagi kita untuk bisa hidup tidak bercacat dan tidak bercela. Target pengiringan kita mengikuti jejak-Nya adalah kehidupan yang tanpa dosa. 1 Petrus 2:22-23 (TB) 22 Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya. 23 Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil.
Jika saat ini kita mengalami pergumulan hebat, biarlah kita tetap mengikuti jejak-Nya sehingga kita bisa sampai kepada Bapa. Mari ikuti jejak-Nya karena Dia adalah "Jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Dia. (CS).