MENJADI SAMA DENGAN MANUSIA
Ibrani 2:17 (TB) Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa.
Yesus adalah Firman yang menjadi manusia. (Yoh 1:1, 14). Yesus benar-benar manusia sejati sehingga dalam segala hal harus disamakan dengan manusia.
Ibrani 2:17 (VMD) Untuk alasan itulah, Ia harus menjadi manusia seperti saudara-saudara-Nya dalam segala hal supaya Ia dapat menjadi Imam Besar yang penuh belas kasihan dan setia dalam melayani Allah, sehingga Ia dapat membawa pengampunan atas dosa-dosa manusia.
Ibrani 2:17 (TSI2) Oleh karena itulah, Yesus harus menjadi manusia sama seperti kita saudara-saudari-Nya dalam segala hal. Dengan begitu Dia bisa menjadi Imam Agung bagi kita— yang penuh belas kasihan dan sangat setia dalam tugas itu di hadapan Allah. Sebagaimana sebelumnya para imam selalu membawa darah binatang kurban kepada Allah untuk mendamaikan manusia dengan Allah, sekarang Imam Agung kita, Yesus— melalui darah-Nya sendiri, sudah mendamaikan kita dengan Allah.
Itulah sebabnya Yesus disebut Anak Manusia dan sekaligus juga Anak Allah karena Ia Firman Allah yang menjadi manusia, lahir melalui rahim Maria. Keberadaan-Nya ini memungkinkan Dia menjadi penebus umat manusia dari dosa mereka. (Yoh 1:29, Matius 20:28). Yesus adalah manusia yang mencapai ketaatan yang sempurna karena Dia taat kepada Bapa-Nya sampai mati bahkan sampai mati di Kayu Salib. (Filipi 2:8).
Kita yang menjadi murid-Nya harus mengikuti keteladanan ketaatan-Nya sehingga kita pun pada akhirnya akan dimuliakan bersama dengan Dia. (Filipi 2:10-11, Roma 8:17). Untuk itu kita harus berjuang mencapai ketaatan sempurna seperti Kristus. Ibrani 12:1-4 (TB) 1 Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita. 2 Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah. 3 Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa. 4 Dalam pergumulan kamu melawan dosa kamu belum sampai mencucurkan darah. (CS)