MERAMPAS DARI API NERAKA
Yudas 1:22-23 (TB) 22 Tunjukkanlah belas kasihan kepada mereka yang ragu-ragu, 23 selamatkanlah mereka dengan jalan merampas mereka dari api. Tetapi tunjukkanlah belas kasihan yang disertai ketakutan kepada orang-orang lain juga, dan bencilah pakaian mereka yang dicemarkan oleh keinginan-keinginan dosa.
Yudas 1:22-23 (FAYH) 22 Berusahalah menolong orang-orang yang menentang Saudara. Tunjukkanlah belas kasihan kepada orang yang hidup dalam kebimbangan. 23 Selamatkanlah beberapa dari mereka seolah-olah merenggutkan mereka dari nyala api neraka. Sedangkan beberapa yang lain, tolonglah mereka menemukan Tuhan dengan bersikap ramah terhadap mereka, tetapi hindarkanlah kemungkinan ikut terjerumus ke dalam dosa mereka. Bencilah akan setiap dosa mereka, tetapi tunjukkan belas kasihan kepada mereka sebagai orang-orang berdosa.
Dulu saya pernah mau mengganti mobil saya dengan perseneling otomatis karena selama ini saya memakai mobil manual. Salesman mobil mengajak saya test drive. Saat itu saya ragu-ragu karena belum pernah menyetir mobil dengan gigi otomatis. Dengan agak memaksa sang salesman membukakan pintu dekat setir agar saya masuk dan mulai mencobanya. Ternyata hanya butuh waktu kurang dari dua menit saya sudah bisa mengendarai mobil tsb. Meskipun akhirnya saya tidak jadi beli mobil tsb.
Ketika seseorang ragu-ragu maka diperlukan sedikit paksaan agar yakin. Banyak orang yang tidak yakin dan masih ragu-ragu soal keselamatan di dalam Kristus. Kita harus menunjukkan belas kasihan kepada mereka. Bahkan kalau perlu kita harus ekstra usaha agar mereka mau menerimanya. Yudas memakai istilah merampas mereka dari api. Api di sini maksudnya api neraka. Berada di neraka itu selama-lamanya. Jadi, kita harus mati-matian menyelamatkan mereka apalagi itu bagian dari keluarga kita. Itulah sebabnya kita harus berperilaku agung agar mereka percaya. Sebagaimana kepala perajurit melihat cara matinya Kristus. Lukas 23:47 (TB) Ketika kepala pasukan melihat apa yang terjadi, ia memuliakan Allah, katanya: "Sungguh, orang ini adalah orang benar!"
Pengakuan bahwa orang sebaik kita tidak mungkin menyembah Allah yang salah dan pasti Allah yang kita sembah adalah Allah yang benar merupakan wujud nyata bahwa kita rindu agar orang lain juga diselamatkan. (CS).