MINTA ROTI DIBERI ROTI
Mazmur 127:2 (TB) Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah — sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur.
Allah Bapa di Sorga adalah Bapa yang baik yang mengasihi anak-anak-Nya. Bukti bahwa Ia mengasihi anak yang dicintai-Nya adalah memberikan roti pada waktu anak-Nya itu tidur nyenyak. Tidur nyenyak adalah saat atau keadaan seorang tidak sadar. Semua orang perlu roti atau makan atau minum. Orang yang tidak percaya Tuhan pun dapat makan minum dengan usahanya sendiri. Jadi, kita jangan menganggap roti dalam pengertian jasmani itu sesuatu yang sangat penting. Yang baik atau yang penting itu bukan roti tapi Allah Sang Pemberi roti. Lukas 18:19 (TB) Jawab Yesus: "Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorang pun yang baik selain dari pada Allah saja.
Allah adalah Bapa yang baik. Dia memberikan yang baik kepada orang yang meminta kepada-Nya. Matius 7:9-11 (TB) 9 Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti, 10 atau memberi ular, jika ia meminta ikan? 11 Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya."
Sesungguhnya apa yang baik bagi orang percaya? Roh Kudus itulah satu-satunya yang baik yang harus kita miliki. Lukas 11:13 (TB) Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya."
Hanya Roh Kudus yang bisa memimpin kita kepada seluruh kebenaran. (Yohanes 16:13). Kebenaran itu yang membuat kita bisa hidup kudus seperti Allah. (Yoh 17:17, 1 Pet 1:16). Orang percaya jangan sampai dialihkan perhatiannya dengan hal-hal lain sehingga ia tidak masuk proses didikan Tuhan yaitu menjadi anak Allah yang berkenan kepada-Nya. Proses didikan Tuhan memang tidak nyaman. Ibrani 12:11 (TB)  Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya. 
Hanya anak Allah yang ikut menderita bersama dengan Dia yang akan dimuliakan bersama dengan Dia di Kerajaan Sorga. (CS).