MOTIVE MEMBERI PERSEMBAHAN
Markus 12:41-42 (TB) 41 Pada suatu kali Yesus duduk menghadapi peti persembahan dan memperhatikan bagaimana orang banyak memasukkan uang ke dalam peti itu. Banyak orang kaya memberi jumlah yang besar. 42 Lalu datanglah seorang janda yang miskin dan ia memasukkan dua peser, yaitu satu duit.
Tuhan Yesus dgn sengaja memperhatikan orang-orang yg memberi persembahan. Dia memperhatikan: banyak orang kaya memberi dalam jumlah yg besar. Yg menarik perhatian Tuhan Yesus justru adalah persembahan seorang janda yg miskin. Pemberian janda ini tdk besar jumlahnya tapi besar di mata Tuhan Yesus krn ia memberi dari kekurangannya. Ia memberi dua peser setara dgn satu duit. Peser: nama mata uang yang beredar di Palestina, nilai yang paling rendah yang pernah dikenal orang Ibrani. Peser ini mata uang tembaga Yahudi yang paling kecil, sama dengan 1/2 (setengah) duit. Satu duit kira-kira 1/16 upah pekerja satu hari pada waktu itu. Mungkin sekarang pemberian janda itu sebanyak seribu rupiah atau paling banyak dua ribu rupiah saja.
Orang pada umumnya menghargai org yg memberi dalam jumlah banyak. Sedangkan Tuhan Yesus menghargai sikap si pemberi. Yg dinilai adalah tingkat pengorbanan dan motivasi kita dalam memberi.
Dalam sebuah ibadah rmh tangga, saya pernah mendengar seorg bersaksi bhw ia tidak datang ke gereja krn ia tdk punya uang utk memberi persembahan. Dia berkata "saya ke gereja masa nggak bawa uang utk kolekte, kan ke rmh Tuhan tdk boleh dgn tangan hampa". Seorg teman yg lain memberi tanggapan, "saya juga pernah tdk punya uang sama sekali tapi sy tetap jalan kaki pergi ke gereja krn sy percaya Tuhan tahu sy tdk punya uang utk kolekte tapi sy rindu utk beribadah". Org yg memberi tanggapan ini sudah cukup dewasa rohaninya. Orang yang dewasa rohani memberi persembahan bukanlah suatu kewajiban, melainkan kebutuhan dan kehormatan untuk dapat mendukung pekerjaan Tuhan sehingga ketika ia tdk memiliki uang sama sekali ia tetap setia beribadah. (CS)