Listen

Description

NIGHTMARE
Mazmur 73:20 (TB) Seperti mimpi pada waktu terbangun, ya Tuhan, pada waktu terjaga, rupa mereka Kaupandang hina.

Pernahkah Anda bermimpi buruk? Apa yang Anda rasakan setelah bangun dari mimpi buruk? Pasti kita akan berkata "syukurlah itu hanya mimpi buruk".
Sekarang apa yang terjadi sebaliknya jika seorang yang hidup nyaman berkelimpahan harta sewaktu ia hidup di dunia ini tetapi ia tidak peduli dengan Tuhan dan Kerajaan-Nya. Saat ia tidur dalam debu alias meninggal lalu ketika ia terbangun ia berada di neraka jahanam. Ini bukan mimpi buruk tapi realitas buruk yang mengerikan karena mengalami kematian kekal. (Wahyu 20:14-15)
Jika kita hidup di bumi saat ini keadaan kita tidak sebaik orang lain yang tinggal di rumah yang nyaman dan bahagia. Tetapi asal kita tetap setia sampai akhir, keadaan buruk ini menjadi mimpi Indah ketika kita mati dan dibangkitkan di kekekalan. Jika kita memahami kebenaran ini maka penderitaan di bumi dengan segala kesulitan nya tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan keindahan di Sorga.

Seorang Pendeta menulis status di facebooknya yang kalimatnya sangat menggelitik "Mati itu seperti tidur, masalahnya ketika bangun berada dimana? Sorga atau Neraka?"

Jangan sampai kita kaget, kalau kita menyangka masuk sorga ternyata kita masuk neraka. Orang yang rupanya hina atau buruk wataknya tidak mungkin tinggal di sorga. Kata "rupa" di ayat tsb di atas diterjemahkan dalam bahasa Inggris dengan kata "image". Kata ini berasal dari bahasa Ibrani: tselem. Kata tselem digunakan di Kej 1:26-27. Biasanya dipadankan dengan kata "demuth" sehingga menjadi "tselem demuth" yang artinya segambar dan serupa. Sejak awal sebelum Adam jatuh dalam dosa, Tuhan ingin Adam mencapai keserupaan dengan Allah sebagai makhluk ilahi yang memiliki kodrat ilahi yang taat sepenuhnya kepada Allah. Setelah Adam jatuh dalam dosa, Tuhan Yesus datang untuk mengembalikan manusia kepada rancangan-Nya yang semula ini yaitu menjadi serupa dengan gambaran Kristus Anak Tunggal-Nya. Inilah panggilan utama orang percaya selama hidup di dunia. Dengan kata lain tidak ada hal yang lebih utama selain mengerjakan keselamatan dengan serius (Filp 2:12). Ketika kita kembali kepada-Nya, rupa kita tidak dipandang hina melainkan mulia. (CS).