Listen

Description

PENUH KESEDIHAN
Pengkhotbah 2:22-23 (TB) 22 Apakah faedahnya yang diperoleh manusia dari segala usaha yang dilakukannya dengan jerih payah di bawah matahari dan dari keinginan hatinya? 23 Seluruh hidupnya penuh kesedihan dan pekerjaannya penuh kesusahan hati, bahkan pada malam hari hatinya tidak tenteram. Ini pun sia-sia.
Pengkhotbah 2:22-23 (TSI3) 22 Jadi aku bertanya: Apa untungnya kita bekerja keras dan bersusah-susah sepanjang hidup di dunia ini?! 23 Setiap hari kita merasa sedih dan tersiksa karena bekerja begitu berat, dan di malam hari tidak bisa tidur nyenyak karena gelisah. Semua itu juga sia-sia!

Bekerja keras itu baik. Tetapi jika kita tidak punya tujuan dalam hidup ini, apa gunanya kita bekerja keras, susah payah, akhirnya semua ditinggalkan. Semua akan sia-sia jika hidup kita berakhir di dalam penderitaan abadi. Hidup itu penuh dengan kesedihan. Banyak hal yang membuat kita sedih. Kita tidak bisa mengontrol agar kita bebas dari kesedihan tetapi kita bisa mencegah agar kita tidak menyesal. Dengan melakukan yang seharusnya kita lakukan dan tidak melakukan hal-hal yang bisa menimbulkan kesedihan. Sang Pengkhotbah sudah mencapai apa pun yang diingini manusia yang hidup di bumi. Tetapi menurut si pengkhotbah pada akhirnya itu sia-sia. Itulah sebabnya akhirnya ia menyimpulkan.
Pengkhotbah 12:13-14 (TB) 13 Akhir kata dari segala yang didengar ialah: takutlah akan Allah dan berpeganglah pada perintah-perintah-Nya, karena ini adalah kewajiban setiap orang. 14 Karena Allah akan membawa setiap perbuatan ke pengadilan yang berlaku atas segala sesuatu yang tersembunyi, entah itu baik, entah itu jahat.

Yudas mengalami kesedihan yang mendalam karena telah mengkhianati gurunya dan ia pun menyesal tetapi ia tidak bertobat malah bunuh diri makanya ia disebut anak kebinasaan. (Yoh 17:12).
Matius 27:3-5 (TB) 3 Pada waktu Yudas, yang menyerahkan Dia, melihat, bahwa Yesus telah dijatuhi hukuman mati, menyesallah ia. Lalu ia mengembalikan uang yang tiga puluh perak itu kepada imam-imam kepala dan tua-tua, 4 dan berkata: "Aku telah berdosa karena menyerahkan darah orang yang tak bersalah." Tetapi jawab mereka: "Apa urusan kami dengan itu? Itu urusanmu sendiri!" 5 Maka ia pun melemparkan uang perak itu ke dalam Bait Suci, lalu pergi dari situ dan menggantung diri.

Kita boleh dan bisa saja mengalami kesedihan karena hidup penuh dengan kesedihan. Tetapi jangan sampai kita hidup dalam penyesalan abadi akibat hidup tidak takut akan Tuhan. (CS)