Listen

Description

PERASAAN JATUH CINTA
Amsal 30:18-19 (TB) 18 Ada tiga hal yang mengherankan aku, bahkan, ada empat hal yang tidak kumengerti: 19 jalan rajawali di udara, jalan ular di atas cadas, jalan kapal di tengah-tengah laut, dan jalan seorang laki-laki dengan seorang gadis.

Amsal 30:19 (BIMK) burung rajawali yang terbang di udara, ular yang menjalar di atas batu karang, kapal yang berlayar di tengah lautan, dan sepasang muda mudi yang sedang jatuh cinta.

Kata “yang mengherankan” berasal dari kata bahasa Ibrani, פּלא pala yg artinya: to be marvellous, be wonderful, be surpassing, be extraordinary, separated by distinguishing action (menakjubkan, mengagumkan, melebihi, memukau karena luar biasa, dipisahkan oleh suatu tindakan yg berbeda). Selain itu "Pala" juga Berarti: to be difficult to understand (sukar utk dimengerti). Penulis Amsal menunjukkan kekagumannya terhadap karya Allah yang luar biasa tersebut. Salah satunya adalah _“jalan seorang laki-laki dengan seorang gadis.”. Frasa ini dalam bahasa Inggris diterjemahkan “the way of a man with a virgin.” Hal ini menunjuk relasi yang menakjubkan kalau seorang pria dan wanita saling jatuh cinta. Terjemahan BIMK: Sepasang muda mudi yang sedang jatuh cinta.
Relasi yang terbangun antara kedua insan tersebut adalah keajaiban yang Allah ciptakan. Org yg pernah jatuh cinta waktu muda pasti mengalami sesuatu yg luar biasa. Dia merasa sulit utk berpisah, selalu ingin bertemu, berduaan dan berbicara. Jika berpisah selalu terkenang dan terbayang. Dia tidak bisa hidup tanpa kekasihnya itu. Sebenarnya keadaan ini yaitu keadaan seorang yg sedang jatuh cinta HARUS dikenakan orang percaya ketika ia "jatuh cinta" kepada Tuhan. Orang yg jatuh cinta kepada Tuhan harusnya membuat dia mengasihi Tuhan dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budi. (Matius 22:37). Di PL (Perjanjian Lama) ada seorang yg mengungkapkan perasaan cintanya kepada Tuhan dgn kalimat puitis: Mazmur 73:25-26 (TB) 25 Siapa gerangan ada padaku di sorga selain Engkau? Selain Engkau tidak ada yang kuingini di bumi. 26 Sekalipun dagingku dan hatiku habis lenyap, gunung batuku dan bagianku tetaplah Allah selama-lamanya.

Bagaimana perasaan kita kepada Tuhan saat ini? Apakah biasa saja? Atau sudah suam-suam kuku? Atau sudah tidak ada perasaan apa-apa lagi kepada Tuhan. Hal-hal ini patut dipertanyakan.
Kristus merasakan ditinggalkan Bapa-Nya ketika dosa dunia ditimpakan kepada-Nya. Matius 27:46 (TB) Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eli, Eli, lama sabakhtani?" Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?

Perasaan cinta kepada Allah harus dibangun selama kita hidup di bumi: dengan hidup dalam kesucian dan dengan mempelajari Firman Tuhan serta mengenakannyà dalam hidup sehari-hari. Firman Tuhan itu seperti amunisi yg mengisi jiwa kita utk selalu rindu akan Allah. (CS)