PERKARA KECIL
Lukas 16:11 (TB) Jadi, jikalau kamu tidak setia dalam hal Mamon yang tidak jujur, siapakah yang akan mempercayakan kepadamu harta yang sesungguhnya?
Apakah yang dimaksud dengan mamon yang tidak jujur? Kata "mamon" dari kata Yunani: μαμωνᾷ mamōna, sebenarnya kata ini dari bahasa Aram yang artinya: riches (kekayaan), money (uang), possession (barang milik kepunyaan), property (harta benda), treasure (barang berharga). Sebenarnya mamōna itu netral, tidak jahat dan tidak baik. Mamōna bisa jadi jahat jika disalahgunakan. Tetapi jadi baik dan bermanfaat jika digunakan sesuai dengan maksud dan kehendak Allah. Kata "tidak jujur" dari satu kata Yunani: ἀδίκῳ adikō artinya: unjust (tidak adil), unrighteous (lalim, jahat), wicked (jahat).
Sebenarnya tidak salah memiliki harta kekayaan atau properti yang banyak asal penggunaannya sesuai dengan kehendak Allah. Yang menjadi masalah adalah jika kekayaan itu hanya digunakan untuk kesenangan diri sendiri saja tanpa memperdulikan sesamanya. Seperti yang terjadi dengan orang kaya yang diceritakan dalam Lukas 16:19-31. Orang kaya itu hanya menikmati kesenangan untukk dirinya sendiri tanpa memperdulikan Lazarus yang terbaring di depan pintu gerbangnya. Namun apa yang terjadi ketika ia mati? Ternyata mamon yang dimilikinya tidak dapat menolongnya. Ia menderita kesakitan yang luar biasa. Hal ini digambarkan dengan narasi sbb: Lukas 16:23-24 (TB) 23 Orang kaya itu juga mati, lalu dikubur. Dan sementara ia menderita sengsara di alam maut ia memandang ke atas, dan dari jauh dilihatnya Abraham, dan Lazarus duduk di pangkuannya. 24 Lalu ia berseru, katanya: Bapa Abraham, kasihanilah aku. Suruhlah Lazarus, supaya ia mencelupkan ujung jarinya ke dalam air dan menyejukkan lidahku, sebab aku sangat kesakitan dalam nyala api ini.
Untuk itu kita harus setia dengan perkara kecil ini. Mamon adalah perkara kecil jika dibandingkan dengan perkara yang di atas yaitu hidup kekal. (Kolose 3:1-4).
Kekekalan adalah sesuatu yang luar biasa dahsyat tidak sebanding dengan kekayaan dunia ini. Jika kita setia dengan perkara kecil kita akan dipercayakan perkara yang besar yaitu harta kita yang sesungguhnya nya yaitu kebenaran atau kenyataan hidup kekal di Sorga. Mari kita perkarakan penggunaan mamon atau harta kekayaan kita, apakah sudah sesuai dengan kehendak Allah atau belum?. Jika belum mari kita bertobat supaya jangan menyesal kelak. (CS)