PERTANYAAN TERPENTING
2 Samuel 7:18 (TB) Lalu masuklah raja Daud ke dalam, kemudian duduklah ia di hadapan TUHAN sambil berkata: "Siapakah aku ini, ya Tuhan ALLAH, dan siapakah keluargaku, sehingga Engkau membawa aku sampai sedemikian ini?
Pertanyaan "Siapakah Aku" pun pernah dilontarkan oleh Musa. Pertanyaan Musa ini ditujukan kepada Tuhan yang hendak mengutusnya membebaskan bangsanya.
Keluaran 3:10-12 (TB) 10 Jadi sekarang, pergilah, Aku mengutus engkau kepada Firaun untuk membawa umat-Ku, orang Israel, keluar dari Mesir." 11 Tetapi Musa berkata kepada Allah: "Siapakah aku ini, maka aku yang akan menghadap Firaun dan membawa orang Israel keluar dari Mesir?" 12 Lalu firman-Nya: "Bukankah Aku akan menyertai engkau? Inilah tanda bagimu, bahwa Aku yang mengutus engkau: apabila engkau telah membawa bangsa itu keluar dari Mesir, maka kamu akan beribadah kepada Allah di gunung ini."
Seorang filsuf bernama Imanuel Kant berkata bahwa ia punya 4 pertanyaan dalam hidupnya yang perlu ia ketahui jawabannya.
Apakah manusia itu?
Apakah yang dapat kita ketahui?
Apakah yang boleh kita lakukan?
Sampai di manakah pengharapan kita?
Pertanyaan terpenting dari ke-4 itu adalah "Siapakah Aku?" atau "Siapakah manusia itu?"
Jawaban atas pertanyaan itu menentukan nasib kita. Jawaban atas pertanyaan ini harus kita temukan dari Tuhan karena Dialah yang menciptakan manusia. Manusia dibentuk dari debu tanah dan dihembuskan nafas hidup dari Allah maka jadilah manusia. Manusia punya unsur tubuh daging dari tanah dan roh dari Allah sehingga manusia bisa segambar dan serupa dengan Allah. Itulah sebabnya ketika manusia jatuh dalam dosa gambar Allah itu rusak, dosa membuat manusia kehilangan kemuliaan Allah. Keselamatan dari Allah adalah usaha Tuhan mengembalikan manusia kepada rancangan-Nya semula yaitu segambar dan serupa dengan Allah. Hal ini dikemukakan oleh Kristus. Matius 5:48 (TB) Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."
Kristus adalah model manusia yang mencapai kesempurnaan seperti Bapa. Kita yang percaya kepada-Nya diproyeksikan untuk menjadi anak Allah yang segambar dan serupa dengan Kristus yang sama dengan sempurna seperti Bapa. Hanya orang yang bersedia dimuridkan yang bisa sempurna seperti Bapa. Matius 19:21 (TB) Kata Yesus kepadanya: "Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku."
Siapakah Aku? Maka jawabannya adalah Aku manusia berdosa yang dikasihi-Nya dan diingini-Nya untuk hidup kekal bersama Dia di Kerajaan-Nya. Yohanes 3:16 (TB) Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Tuhan merindukan Roh yang ditempatkannya di dalam diri kita kembali kepada-Nya dalam keadaan serupa dengan gambaran Anak-Nya. Yakobus 4:5 (TB) Janganlah kamu menyangka, bahwa Kitab Suci tanpa alasan berkata: "Roh yang ditempatkan Allah di dalam diri kita, diingini-Nya dengan cemburu!"
Roma 8:29 (TB) Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.
Ketika kita sampai di ujung akhir hidup kita biarlah kita mendapati diri kita berkenan kepada Allah sehingga diperkenankan hidup di dalam Kerajaan-Nya. Inilah yang dirindukan Raja Daud. 2 Samuel 7:29 (TB) Kiranya Engkau sekarang berkenan memberkati keluarga hamba-Mu ini, supaya tetap ada di hadapan-Mu untuk selama-lamanya. Sebab, ya Tuhan ALLAH, Engkau sendirilah yang berfirman dan oleh karena berkat-Mu keluarga hamba-Mu ini diberkati untuk selama-lamanya." (CS)