Listen

Description

RAKSASA DAN ANAK ALLAH
Kejadian 6:4 (TB) Pada waktu itu orang-orang raksasa ada di bumi, dan juga pada waktu sesudahnya, ketika anak-anak Allah menghampiri anak-anak perempuan manusia, dan perempuan-perempuan itu melahirkan anak bagi mereka; inilah orang-orang yang gagah perkasa di zaman purbakala, orang-orang yang kenamaan.

Siapakah yang dimaksud dengan orang raksasa? Siapakah yang dimaksud anak-anak Allah? Jika kita memahami siapakah mereka, maka kita akan mendapatkan hikmat dari ayat ini.
Kata Ibrani untuk "orang raksasa" adalah: נְפִילNephilim (bentuk plural atau jamak), sedangkan bentuk singular atau tunggalnya: nphil. Kata "nphil" dari kata: Naphal artinya: Feller (penebang, pembunuh). Feller dari kata Fell artinya: menebang, jatuh, kejam. Naphal kata kerja yang artinya: to fall (jatuh), to fail (gagal), be cast down (dicampakkan).
Kalau kita lihat kata aslinya tsb maka yang dimaksud dengan Naphal adalah keturunan Kain yang jatuh dalam dosa yang dicatat dalam Kej 4:5-8, Kain yang membunuh Habel adiknya. Jadi nephilim adalah orang-orang yang berasal dari keturunan Kain yang jahat itu. Sedangkan anak-anak Allah adalah keturunan Set yang baik yang dipimpin oleh Roh Allah. (Kej 5:3, 6:1-3). Jadi, anak-anak Allah berada bersama-sama dengan orang-orang jahat yang memang sudah ada dan akan terus ada hingga saat ini. Kristus menyebut kita seperti domba di tengah serigala buas yang kejam. (Matius 10:16). Rasul Paulus harus berjuang menghadapi binatang buas. (1 Korintus 15:32).
Orang percaya disebut anak Allah karena percayanya kepada Kristus (Yohanes 1:12-13) dan dipimpin oleh Roh Kudus. (Roma 8:14). Alkitab PB (Perjanjian Baru) menegaskan bahwa terang tidak bisa bersatu dengan gelap. Itulah sebabnya kita harus keluar dari pergaulan dengan orang fasik atau orang jahat supaya kita tidak terkontaminasi. (2 Korintus 6:14-18, Maz 1:1). Hanya anak-anak Allah yang diperkenankan tinggal di dalam Kerajaan-Nya dimana Allah menjadi Bapanya dan kita menjadi anak-anak-Nya. (CS)