REFLEKS DOSA
2 Samuel 11:1-4 (AYT) 1 Pada pergantian tahun, saat raja-raja keluar, Daud mengirim Yoab beserta anak buahnya dan semua orang Israel untuk memusnahkan orang Amon dan mengepung kota Raba, sedangkan Daud tinggal di Yerusalem. 2 Sekali peristiwa saat petang hari, Daud bangun dari tempat tidurnya dan berjalan-jalan di atas atap istananya. Lalu, dari atas atap itu, dia melihat seorang perempuan sedang mandi. Perempuan itu sangat cantik wajahnya. 3 Lalu, Daud mengutus orang untuk bertanya tentang perempuan itu, katanya, “Bukankah perempuan ini Batsyeba, anak Eliam, istri Uria, orang Het?” 4 Kemudian, Daud mengutus orang untuk menjemput dia. Perempuan itu datang kepadanya, lalu bersetubuh dengan dia. Kemudian, perempuan itu membersihkan diri dari kenajisannya, lalu pulang ke rumahnya.
Raja Daud melihat wanita yang sangat cantik sedang mandi seketika itu juga secara reflek muncul keinginannya untuk memiliki wanita itu. Itulah refleks dosa sang raja yang kala itu sudah memiliki 6 orang isteri. Ada orang yang ketika ditanya langsung berkata bohong. Itu refleks dosa bohongnya muncul. Hal ini terjadi karena sudah terbiasa. Manusia pada umumnya memiliki refleks dosa ketika melihat, mendengar, merasa sesuatu dlsb. Kodrat dosa yang belum ditangani akan muncul dalam bentuk refleks dosa atau keinginan daging, keinginan mata dan keangkuhan hidup. Seharusnya sebelum bertindak kita harus berpikir seribu kali. Atau setidak-tidaknya berpikir enam detik, jangan reflek berbuat dosa. Biasanya menyesal kemudian.
Keselamatan dalam Kristus hendak mengubah refleks dosa menjadi refleks ilahi yaitu reflek melakukan hal yang sesuai kehendak Allah. Inilah yang disebut dengan proses pengilahian atau deitification atau divinization. Proses ini berlangsung selama kita hidup di bumi ini sampai kita menutup mata. Hanya orang yang masuk di dalam proses sanctification (penyucian) yang akan dimuliakan bersama dengan Kristus. Mari kita bangkitkan gairah hidup suci demi mencapai prestasi abadi ini. (CS).