SAKIT BERSALIN
Roma 8:22-23 (TB) 22 Sebab kita tahu, bahwa sampai sekarang segala makhluk sama-sama mengeluh dan sama-sama merasa sakit bersalin. 23 Dan bukan hanya mereka saja, tetapi kita yang telah menerima karunia sulung Roh, kita juga mengeluh dalam hati kita sambil menantikan pengangkatan sebagai anak, yaitu pembebasan tubuh kita.
Di ayat ini kita mungkin bertanya kenapa makhluk yang menderita oleh Paulus digambarkan seperti sakit bersalin? Bukan sakit gigi atau sakit kepala atau sakit perut?
Mungkin jawabanya: sakit gigi, sakit kepala atau sakit yang lain ketika sakitnya sembuh atau sakitnya hilang, tidak ada apa-apa yang lahir. Sedangkan sakit bersalin ketika sakitnya hilang maka akan lahir makhluk hidup (bayi) yang memberi kebahagiaan dan sukacita bagi ibu yang melahirkan dan seluruh keluarganya. Di Alkitab ada 7 kali istilah sakit bersalin diungkapkan. Di PL (Perjanjian Lama) istilah sakit bersalin bermakna hurufiah. (1 Sam 4:19, Yes 54:1, Yes 66:7).
Di PB (Perjanjian Bari) analogi sakit bersalin bermakna rohani yang senada dan mendalam. Galatia 4:19-20 (TB) 19 Hai anak-anakku, karena kamu aku menderita sakit bersalin lagi, sampai rupa Kristus menjadi nyata di dalam kamu. 20 Betapa rinduku untuk berada di antara kamu pada saat ini dan dapat berbicara dengan suara yang lain, karena aku telah habis akal menghadapi kamu.
Galatia 4:26-27 (TB) 26 Tetapi Yerusalem sorgawi adalah perempuan yang merdeka, dan ialah ibu kita. 27 Karena ada tertulis: "Bersukacitalah, hai si mandul yang tidak pernah melahirkan! Bergembira dan bersorak-sorailah, hai engkau yang tidak pernah menderita sakit bersalin! Sebab yang ditinggalkan suaminya akan mempunyai lebih banyak anak dari pada yang bersuami."
1 Tesalonika 5:3, 9-10 (TB) 3 Apabila mereka mengatakan: Semuanya damai dan aman — maka tiba-tiba mereka ditimpa oleh kebinasaan, seperti seorang perempuan yang hamil ditimpa oleh sakit bersalin — mereka pasti tidak akan luput. 9 Karena Allah tidak menetapkan kita untuk ditimpa murka, tetapi untuk beroleh keselamatan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita, 10 yang sudah mati untuk kita, supaya entah kita berjaga-jaga, entah kita tidur, kita hidup bersama-sama dengan Dia.
Orang Kristen yang menderita karena imannya kepada Kristus diumpamakan seperti menderita sakit bersalin. Setelah penderitaannya berakhir maka akan dilahirkan kehidupan baru di kerajaan sorga. Kita akan diberi tubuh kemuliaan untuk hidup kekal bersama dengan Dia di Kerajaan-Nya. (CS)