SEAKAN-AKAN ACUH TAK ACUH
Ayub 24:12 (TB) Dari dalam kota terdengar rintihan orang-orang yang hampir mati dan jeritan orang-orang yang menderita luka, tetapi Allah tidak mengindahkan doa mereka.
Judul Perikop ayat tsb di atas adalah "Allah seakan-akan acuh tak acuh terhadap kejahatan". Jika kita memahami kalimat ini dengan benar maka kita akan mendapat penghiburan. Kalimat yang mirip dengan ini: Lukas 24:28 (AYT) Ketika mereka sudah dekat ke desa Emaus, Yesus terus berjalan seakan-akan hendak meneruskan perjalanan-Nya.
Seakan-akan Yesus hendak meneruskan perjalanani-Nya. Padahal Ia mau kedua murid itu mengajak-Nya mampir ke rumah mereka. Ini terbukti Yesus masuk dan tinggal serta mereka. Lukas 24:29 (TB) Tetapi mereka sangat mendesak-Nya, katanya: "Tinggallah bersama-sama dengan kami, sebab hari telah menjelang malam dan matahari hampir terbenam." Lalu masuklah Ia untuk tinggal bersama-sama dengan mereka.
Sebenarnya Allah sangat consern (penuh perhatian) dengan segala sesuatu yang terjadi atas umat-Nya. Ia sangat peduli dengan umat-Nya apalagi dengan anak-Nya. Ia peduli dengan kebutuhan jasmani kita dan penderitaan kita. Tetapi ia lebih peduli dengan kebutuhan dan pertumbuhan rohani kita.
Ketika saya mendengar seorang sahabat yang mengalami masalah yang menyangkut puterinya, menurut saya masalahnya sangat berat. Ketika saya sedang memikirkan hal ini, saya disadarkan dengan suatu kenyataan bahwa sahabat itu begitu tegar dan kuat. Hal itu tergambar dari gerak geriknya, ia seorang ayah yang kuat dan matang menghadapi penderitaan itu. Fenomena ini mengingatkan saya bahwa Tuhan tidak membiarkan anak-Nya menderita sendirian. Jika kita menderita sesungguhnya Ia terlebih dahulu menderita sehingga penderitaan kita yang sementara ini digantikan dengan kebahagiaan selama-lamanya. Tuhan seakan-akan membiarkan kita menderita tetapi sesungguhnya Dia memberikan yang jauh lebih baik yaitu kedewasaan rohani sehingga hidup menjadi kesaksian bagi orang lain. (CS)