SENSE OF CRISIS YG BENAR
Matius 7:23 (TB) Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"
Siapa pun akan kuatir jika menghadap atau menghadiri suatu sidang pengadilan. Waktu saya remaja saya pernah menghadiri sidang pengadilan. Ada kegentaran ketika mengantri utk dipanggil masuk ruang sidang pengadilan krn saya melanggar lalu lintas yg tdk sengaja saya lakukan. Padahal dalam sidang itu hanya ditanya sebuah pertanyaan "apakah Anda mengakui pelanggaran yg Anda perbuat?" wkt saya menjawab iya, lalu palu diketok hakim dan saya diperintahkan utk membayar denda akibat pelanggaran itu.
Bayangkan saja jika kita hrs menghadiri sidang pengadilan utk kasus pelanggaran berat yg tuntutan hukumannya adalah hukum mati atau penjara seumur hidup. Kita pasti ketar-ketir dan sangat cemas menghadapinya.
Ada sidang pengadilan yg jauh lebih mengerikan dari pengadilan dunia yaitu pengadilan Kristus. (2 Kor 5:10). Sebab jika vonis dijatuhkan akan berakibat sgt fatal dan kekal.
Kita harus memiliki sense of crisis atas pengadilan ini. Hrs ada rasa kegentaran yg hebat dalam diri kita, krn pengadilan dan penghakiman ini akan menimpa kita semua. 1 Petrus 1:17 (TB) Dan jika kamu menyebut-Nya Bapa, yaitu Dia yang tanpa memandang muka menghakimi semua orang menurut perbuatannya, maka hendaklah kamu hidup dalam ketakutan selama kamu menumpang di dunia ini.
Paulus sangat menyadari dan menghayati akan pengadilan ini. Itulah sebabnya ia berkata dalam 2 Korintus 5:9 (TB) Sebab itu juga kami berusaha, baik kami diam di dalam tubuh ini, maupun kami diam di luarnya, supaya kami berkenan kepada-Nya.
Ia mengajak bukan hanya dirinya yg hrs memiliki sense of crisis terhadap gelar perkara pengadilan Kristus tetapi semua org percaya hrs mempersiapkan dirinya. Apakah kita sudah berusaha secara maksimal hidup berkenan kpd-Nya. Evaluasi akan hal ini hrs kita lakukan setiap saat sehingga kita berusaha hidup sebersih-bersihnya. Pada wkt nya tiba kita didapati-Nya berkenan kepada Allah Bapa dan diterima di rumah Abadi-Nya yaitu Kerajaan Sorga dan memerintahkan bersama-sama-Nya. (CS)
