SIAP DIJEMPUT MAUT
Ezra 7:6, 10 (TB) 6 Ezra ini berangkat pulang dari Babel. Ia adalah seorang ahli kitab, mahir dalam Taurat Musa yang diberikan TUHAN, Allah Israel. Dan raja memberi dia segala yang diingininya, oleh karena tangan TUHAN, Allahnya, melindungi dia. 10 Sebab Ezra telah bertekad untuk meneliti Taurat TUHAN dan melakukannya serta mengajar ketetapan dan peraturan di antara orang Israel.
Ezra adalah salah satu dari sekian banyak orang yang berada dalam pembuangan di Babel. Sebagai orang buangan, ia terbilang istimewa. Di tengah tekanan dan himpitan hidup di pembuangan malah membuat dirinya cemerlang. Ia bersinar terang. Ia terus melejit di saat ia terhimpit, saat hidupnya terpepet dia malah meroket. Mengapa bisa begitu? Justru di tengah keadaan yang tidak kondusif dan terpuruk, tekadnya makin kuat untuk belajar Taurat Tuhan sehingga ia menjadi seorang yg mahir. Ia bukan mahir di nalar tapi juga di tindakan. Ia melakukan apa yang ia pelajari sehingga hidupnya berubah dan menjadi orang yang dapat dipercaya. Rohaninya justru bertumbuh di saat krisis melanda hidupnya.
Pandemi Covid-19 sudah berlangsung hampir satu tahun. Kita semua sudah terkurung begitu lama. Banyak orang yang stress bahkan depresi karena pandemi, tetapi ada saja orang yang tetap bersemi di saat Pandemi bahkan mekar di saat sukar karena mereka menggunakan waktu dengan baik untuk membangun manusia rohani mereka. Apapun yang terjadi toh kematian tetap tidak bisa dihindari. Jika maut menjemput orang hidup berkenan kepada Allah tidak akan semaput karena ia yakin bukan malaikat maut yang menjemput melainkan Tuhan sendiri yang menyambut. (CS)