TIDAK BOLEH BERINISIATIF
1 Korintus 7:12 (TB) Kepada orang-orang lain aku, bukan Tuhan, katakan: kalau ada seorang saudara beristerikan seorang yang tidak beriman dan perempuan itu mau hidup bersama-sama dengan dia, janganlah saudara itu menceraikan dia.
Seorang suami yang beristerikan seorang yang tidak beriman dan perempuan itu mau hidup bersama dengan dia, Rasul Paulus katakan: suami yang beriman tidak boleh menceraikan isteri nya itu. Ini berlaku suatu prinsip penting: Orang yg beriman kepada Kristus tidak boleh punya inisiatif untuk mengadakan perceraian karena perceraian itu menyakiti dan melukai hati Bapa. Allah Bapa membenci perceraian. Maleakhi 2:16 (TB) Sebab Aku membenci perceraian, firman TUHAN, Allah Israel — juga orang yang menutupi pakaiannya dengan kekerasan, firman TUHAN semesta alam. Maka jagalah dirimu dan janganlah berkhianat!
Siapapun yang melakukan perceraian menempatkan dirinya jadi musuh Allah atau sebagai orang yang dibenci Allah.
Bagaimana isteri yg katanya beragama Kristen berselingkuh atau menjalin hubungan dengan pria lain? Suami sudah memperingati isterinya ini bahkan sudah mendatangi pria selingkuhannya itu utk mengingatkannya tetapi keduanya tidak mengindahkannya. Apakah suami tsb boleh menceraikannya? Berdasarkan ayat Firman tsb di atas: Suami tidak boleh mengambil inisiatif untuk bercerai.
Pandanglah si isteri sebagai orang yg tidak beriman. Tetaplah hidup bersamanya sampai kapan pun karena dengan hidup bersama suami yg beriman isteri dikuduskan suaminya. 1 Korintus 7:13-14 (TB) 13 Dan kalau ada seorang isteri bersuamikan seorang yang tidak beriman dan laki-laki itu mau hidup bersama-sama dengan dia, janganlah ia menceraikan laki-laki itu. 14 Karena suami yang tidak beriman itu dikuduskan oleh isterinya dan isteri yang tidak beriman itu dikuduskan oleh suaminya. Andaikata tidak demikian, niscaya anak-anakmu adalah anak cemar, tetapi sekarang mereka adalah anak-anak kudus.
Ada satu terjemahan yang dapat menjelaskan arti "dikuduskan" di ayat ini. 1 Korintus 7:14 (FAYH) Sebab suami yang bukan-Kristen mungkin sekali menjadi orang Kristen dengan bantuan istrinya dan istri yang bukan-Kristen mungkin sekali menjadi orang Kristen dengan bantuan suaminya. Kalau keluarga terpecah-pecah, anak-anak dalam keluarga itu mungkin tidak akan mengenal Tuhan. Tetapi keluarga yang tetap utuh mungkin sekali dengan rencana Allah mendatangkan keselamatan bagi anak-anaknya.
Dikuduskan diartikan ada potensi atau kemungkinan untuk isteri yg sudah menyimpang itu bertobat oleh kelakuan suami yang saleh itu. Selama mereka tidak bercerai isteri masih ada kemungkinan untuk dikuduskan atau dimenangkan kembali oleh suaminya. Sebaliknya nya jika suami bercerai dan kawin lagi dengan wanita lain maka si suami menempatkan dirinya sebagai orang yang dibenci Allah dan ia tidak ada peluang untuk menyelamatkan isteri nya karena ia sendiri hidup menyimpang dari Firman Allah. (CS).