TIDAK MEMPERMASALAHKAN STATUS
1 Korintus 7:21 (TB) Adakah engkau hamba waktu engkau dipanggil? Itu tidak apa-apa! Tetapi jikalau engkau mendapat kesempatan untuk dibebaskan, pergunakanlah kesempatan itu.
1 Korintus 7:21 (IMB) Adakah engkau seorang hamba ketika dipanggil? Itu bukan masalah bagimu. Namun jika engkau bisa menjadi orang bebas, pergunakanlah kesempatan itu sebaik-baiknya.
Pada waktu surat Korintus ditulis masih ada perbudakan. Seorang budak atau hamba yang sudah dibeli harus tunduk kepada tuan pemiliknya. Kecuali pemiliknya membebaskannya baru ia bisa bebas sebagai orang merdeka. Gunakan kesempatan itu untuk menjadi orang merdeka.
Ketika seorang budak menjadi orang percaya, ia tidak usah mempermasalahkan apa lagi mengkuatirkan status budaknya itu. 1 Korintus 7:21 (AYT) Apakah kamu seorang budak ketika dipanggil? Jangan kamu mengkhawatirkan hal itu. Namun, jika kamu juga dapat menjadi orang yang merdeka, lebih baik gunakanlah kesempatan itu.
Status budaknya tidak menghalanginya untuk bisa hidup seperti Kristus. Bahkan dengan tegas Paulus mengatakan bahwa budak maupun orang merdeka sama-sama milik Tuhan yang harus mengabdi kepada Tuhan karena Tuhan sudah menebus mereka. 1 Korintus 7:22-24 (TB) 22 Sebab seorang hamba yang dipanggil oleh Tuhan dalam pelayanan-Nya, adalah orang bebas, milik Tuhan. Demikian pula orang bebas yang dipanggil Kristus, adalah hamba-Nya. 23 Kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar. Karena itu janganlah kamu menjadi hamba manusia. 24 Saudara-saudara, hendaklah tiap-tiap orang tinggal di hadapan Allah dalam keadaan seperti pada waktu ia dipanggil.
Di dalam kekristenan tidak ada kasta, semua sama di hadapan Allah. Kita adalah anak-Nya. 1 Petrus 2:9 (TB) Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:
Allah tidak memandang muka. (Galatia 2:6, Efesus 6:9, 1 Petrus 1:17). Itulah sebabnya jika kita memperlakukan seseorang dengan memandang statusnya maka apa yang kita lakukan bertentangan dengan kehendak Allah. Yakobus 2:9 (TB) Tetapi, jikalau kamu memandang muka, kamu berbuat dosa, dan oleh hukum itu menjadi nyata, bahwa kamu melakukan pelanggaran. (CS)
