TREASURY DAN MAMON
Matius 6:19-21 (TB) 19 "Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. 20 Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya. 21 Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.
Tuhan Yesus melarang orang percaya mengumpulkan harta di bumi karena harta di bumi itu fana, sementara dan bisa lenyap. Bukan saja harta itu fana tapi harta bisa menyebabkan hati atau fokus hidup kita hanya tertuju kepada harta bukan kepada Tuhan. Padahal kita tidak bisa mengabdi kepada dua tuan. Kita hanya bisa mengabdi kepada satu tuan saja. (Matius 6:24). Hal ini bukan berarti kita tidak boleh memiliki harta atau uang.
Kata "harta" dari kata Yunani: θησαυρός thesauros yang artinya: the place in which good and precious things are collected and laid up (Tempat di mana hal-hal yang baik dan berharga dikumpulkan dan diletakkan), storehouse for precious things (gudang tempat menyimpang barang berharga), repository (gudang), a treasury (sebuah perbendaharaan).
Ada satu ungkapan kuno berbunyi: jika seseorang 'memiliki' sesuatu, sebenarnya sesuatu itu memiliki dia juga. Saya pernah menonton di YouTube seorang wanita kaya raya memamerkan koleksi tas miliknya. Ia mempunyai suatu ruangan yang cukup besar tertutup rapih dan aman tempat ia menyimpan perhiasannya dan puluhan koleksi tas bermerk yang bernilai ratusan juta rupiah. Untuk masuk ruang tsb perlu finger scan.
Ada lagi pria yang punya hobi mengumpulkan puluhan koleksi mobil mewah di garasi yang berada di basement rumahnya. Ada lagi yg lebih heboh, konon ada seorang rohaniawan yang mempunyai uang di rekening banknya sekian triliun rupiah dan meninggal tanpa "membawa hartanya". Wow! Yang terakhir ini speechless, miris sekali.
Tuhan Yesus sudah mengatakan di mana hartamu berada di situ hatimu. Bisa kebayang tidak, jika orang percaya hatinya ada di harta bukan di Tuhan. Ia tidak akan bisa mengabdi dgn tulus kepada Tuhan. Tidak heran jika hamba Tuhan yang hatinya tertuju kepada harta, apa yang diajarkan pasti seputar kekayaan dan kemakmuran. Gaya hidupnya pasti borjuis yang anak muda zaman now mengatakan pastor in style.
Orang yang hidupnya hanya tertuju kepada harta lalu mengumpulkan harta tanpa mempedulikan Tuhan akan berakhir tragis. Seperti seorang kaya yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri dan ia tidak kaya di hadapan Tuhan. Ia mati dan meninggalkan hartanya dan masuk ke dalam penderitaan kekal. Lukas 12:19-21 (TB) 19 Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah! 20 Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti? 21 Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah."
Yang harus dikumpulkan oleh orang percaya adalah harta di sorga yaitu perkenanan Tuhan. Untuk mendapatkan perkenanan Tuhan kita harus membangun persahabatan dengan Tuhan dengan mempergunakan mamon yang tidak jujur. Mamon dari kata Yunani: μαμμωνᾶς mammonas artinya: treasure (perbendaharaan), riches (kekayaan), wealth (kekayaan). Kata mammonas sejajar atau sinonim dengan kata thesauros.
Jika kekayaan jadi tuan, ia akan menipu kita sehingga kita tersesat jauh dari Tuhan. Sebaliknya jika kekayaan kita jadikan alat untuk membangun persahabatan dengan Tuhan, ketika harta kekayaan itu tidak dapat menolong kita menjelang ajal kita, kita akan diterima Tuhan di dalam rumah abadi-Nya.(CS)