TRUE IDENTITY
Matius 17:5 (TB) Dan tiba-tiba sedang ia berkata-kata turunlah awan yang terang menaungi mereka dan dari dalam awan itu terdengar suara yang berkata: "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia."
Kalimat yang terdengar dari dalam awan mirip dengan kalimat dalam Matius 3:17 (TB) lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."
Sesudah Tuhan Yesus dibaptis oleh Yohanes Pembaptis, langit terbuka dan Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas Yesus, lalu suara Allah Bapa di Sorga berkata: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."
Allah Bapa dengan gamblang mengatakan kasih-Nya yang sempurna ".. Anak yang Kukasihi". Seorang anak sangat butuh kasih yang sempurna dari ayahnya.
Kalimat "Dengarkanlah Dia" mengandung otoritas. Seorang yang berotoritas pasti didengarkan perkataan-nya. Misalnya seorang polisi dengan seragam lengkap pasti punya otoritas dan perintahnya akan diturutin.
Kalimat "kepada nya Aku berkenan". Seorang anak yang mengabdi dengan setia kepada Bapa-Nya dan senantiasa taat akan kehendak Bapa-Nya dapat dipastikan adalah orang yang berkenan kepada Bapa-Nya.
Kalimat "Inilah Anak-Ku". Dengan tegas dan jelas Yesus disebut Anak Allah karena Ia memang berasal dari Bapa-Nya. Yohanes 8:42 (TB) Kata Yesus kepada mereka: "Jikalau Allah adalah Bapamu, kamu akan mengasihi Aku, sebab Aku keluar dan datang dari Allah. Dan Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, melainkan Dialah yang mengutus Aku.
Jadi dengan jelas Yesus menunjukkan siapa diri-Nya, siapa identitasnya sebenarnya (True Identity). Siapa kita sebenarnya? Kita adalah orang yang dikasihi Bapa dengan kasih sempurna (Yohanes 3:16), kita adalah orang percaya yang diberi otoritas dan kuasa (Yohanes 1:12, Kis 1:8) dan kita adalah orang berkenan kepada Bapa karena taat melakukan kehendak-Nya (Yohanes 4:34). Jadilah anak Allah yang berkenan kepada Bapa. (CS)