VIA DOLOROSA
Matius 27:32 (TB) Ketika mereka berjalan ke luar kota, mereka berjumpa dengan seorang dari Kirene yang bernama Simon. Orang itu mereka paksa untuk memikul salib Yesus.
Ketika Tuhan Yesus lelah dan tidak sanggup lagi memikul salib-Nya, prajurit memaksa Simon dari Kirene untuk memikul salib itu melalui jalan bernama Via Dolorosa. Via Dolorosa dari bahasa Latin yang arti "Jalan Kesengsaraan" atau "Jalan Penderitaan"; bahasa Inggris: "Way of Grief," "Way of Sorrow," "Way of Suffering" atau "Painful Way". Via Dolorosa adalah sebuah jalan berkelok-kelok di Kota Yerusalem Kuno. Jalan ini diyakini adalah jalan yang dilalui Tuhan Yesus sambil memanggul salib menuju Kalvari.
Mengikuti jejak Tuhan Yesus (footstep) adalah jalan yang sulit, berkelok-kelok dan sukar. Pada mula orang perlu "dipaksa' untuk mengambil jalan ini. Yohanes 6:44 (TB) Tidak ada seorang pun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman.
Inilah kekristenan yang sejati yaitu jalan yang sulit seperti jalan yang dijalani Tuhan Yesus menuju Golgota. Jalan menuju ke keselamatan atau jalan salib adalah jalan yang sukar. Hal ini sudah pernah ditegaskan oleh Tuhan Yesus. Lukas 13:23-24 (TB) 23 Dan ada seorang yang berkata kepada-Nya: "Tuhan, sedikit sajakah orang yang diselamatkan?" 24 Jawab Yesus kepada orang-orang di situ: "Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu! Sebab Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat.
Orang yang punya komitmen saja ("banyak yang berusaha untuk masuk") belum tentu bisa apa lagi jika tidak berusaha. Bahkan jalan ini adalah jalan yang mustahil. Matius 19:25-26 (TB) 25 Ketika murid-murid mendengar itu, sangat gemparlah mereka dan berkata: "Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?" 26 Yesus memandang mereka dan berkata: "Bagi manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin."
Itulah sebabnya jika kekristenan ditawarkan sebagai jalan tol atau jalan mudah menuju keselamatan pasti bukanlah kekristenan yang sejati. Orang percaya harus menjalani via dolorosa-nya masing-masing agar keluar dari kodrat manusianya yang berdosa sehingga memiliki kodrat ilahi seperti Kristus. (CS).