YESUS KEHERANAN
Lukas 7:9 (TB) Setelah Yesus mendengar perkataan itu, Ia heran akan dia, dan sambil berpaling kepada orang banyak yang mengikuti Dia, Ia berkata: "Aku berkata kepadamu, iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai, sekalipun di antara orang Israel!"
Ada falsafah Jawa yang berbunyi: ojo gumunan, ojo kagetan, ojo dumeh. Ojo gumunan, berasal dari kata ojo yang artinya jangan dan gumunan, yang berasal dari kata gumun yang artinya heran. Sedangkan ojo kagetan memiliki makna harfiah yang artinya jangan mudah kaget. Yang terakhir adalah ojo dumeh artinya janganlah kita bersikap mentang-mentang dan terlalu berlebihan dalam menanggapi sesuatu. Ojo gumunan adalah bentuk larangan untuk tidak mudah kagum atau heran dengan sesuatu yang belum pasti asal dan usulnya.
Tuhan Yesus bukanlah type orang yang mudah heran atau kagetan melihat sebuah fenomena. Tetapi kali ini Ia mengungkapkan keheranan-Nya menyaksikan iman seorang perwira di Kapernaum. Perwira ini begitu yakin dan percaya kepada Kristus bahwa Ia adalah Mesias yang diutus Allah yang sanggup melakukan perbuatan ajaib yaitu menyembuhkan hambanya yang sedang sakit keras, sekarat hampir mati. (Lukas 7:1-2).
Apa yang membuat Yesus heran? Lukas 7:6-8 (TB) 6 Lalu Yesus pergi bersama-sama dengan mereka. Ketika Ia tidak jauh lagi dari rumah perwira itu, perwira itu menyuruh sahabat-sahabatnya untuk mengatakan kepada-Nya: "Tuan, janganlah bersusah-susah, sebab aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku; 7 sebab itu aku juga menganggap diriku tidak layak untuk datang kepada-Mu. Tetapi katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh. 8 Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya."
Iman yang dimiliki perwira asing ini memang luar biasa tidak seperti orang-orang Nazaret orang satu kampung dengan Kristus. Matius 13:54-58 (TB) 54 Setibanya di tempat asal-Nya, Yesus mengajar orang-orang di situ di rumah ibadat mereka. Maka takjublah mereka dan berkata: "Dari mana diperoleh-Nya hikmat itu dan kuasa untuk mengadakan mujizat-mujizat itu? 55 Bukankah Ia ini anak tukang kayu? Bukankah ibu-Nya bernama Maria dan saudara-saudara-Nya: Yakobus, Yusuf, Simon dan Yudas? 56 Dan bukankah saudara-saudara-Nya perempuan semuanya ada bersama kita? Jadi dari mana diperoleh-Nya semuanya itu?" 57 Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada mereka: "Seorang nabi dihormati di mana-mana, kecuali di tempat asalnya sendiri dan di rumahnya." 58 Dan karena ketidakpercayaan mereka, tidak banyak mujizat diadakan-Nya di situ.
Orang Yahudi satu bangsa dengan Yesus pun tidak percaya Yohanes 10:24-26 (TB) 24 Maka orang-orang Yahudi mengelilingi Dia dan berkata kepada-Nya: "Berapa lama lagi Engkau membiarkan kami hidup dalam kebimbangan? Jikalau Engkau Mesias, katakanlah terus terang kepada kami." 25 Yesus menjawab mereka: "Aku telah mengatakannya kepada kamu, tetapi kamu tidak percaya; pekerjaan-pekerjaan yang Kulakukan dalam nama Bapa-Ku, itulah yang memberikan kesaksian tentang Aku, 26 tetapi kamu tidak percaya, karena kamu tidak termasuk domba-domba-Ku.
Yohanes 12:37 (TB) Dan meskipun Yesus mengadakan begitu banyak mujizat di depan mata mereka, namun mereka tidak percaya kepada-Nya.
Jadi bukan tanpa alasan Yesus merasa heran dengan Iman perwira Kapernaum ini. Bagaimana dengan Iman kita? Apakah keyakinan kita seperti perwira Kapernaum ini? (CS)