Narasumber kali ini yaitu Mufti Priyanka atau akrab disapa "Amenkcoy" adalah seniman Bandung dengan ilustrasi-ilustrasi yang khas. Karyanya begitu populer dan telah menghiasi banyak cover album dan merchandise band lokal. Ciri khas cerdas dalam mengangkat kritik sosial dan isu romantisme urban perkotaan telah membantu publik segera mengenal karakter sentimentil, satir, lugas sekaligus puitis dari goresan tinta cina yang dibuat oleh seniman asal Gedebage itu.
Di sela-sela jam terbangnya yang tinggi sebagai seniman dan dosen di Telkom University, Kang Amenk menyempatkan waktunya untuk berbincang dengan kami. Dimulai dari awal mula nama Mufti Priyanka berubah jadi "Amenk", juga bagaimana Sleborz, Band Pemandangan, dan Projek Album Swasembada Meong terbentuk.
Selain itu, Kang Amenk juga bercerita perihal proses kreatifnya dalam menggambar dan inspirasi berkarya. Tak lupa, caranya mengkolase teks narasi dan lirik lagu absurd, dengan makna yang terkadang bertabrakan lewat metode serba eksperimental dan impulsif.
Kami juga sempat membahas patern-patern Budaya Sunda di Kota Bandung yang kian terkikis, baik secara literasi maupun kesenianya dan mulai ditinggalkan anak muda. Perbincangan ini dimulai dari nostalgia materi humor grup lawak lokal legendaris "D'Kabayan" yang terdiri dari mendiang Kang Ibing, Aom Kusman dkk. Memahami Remy Sylado yang merefleksikan karya WS Rendra dengan realitas Kota Bandung di masa orde baru. Juga kandungan lirik dalam lagu-lagu Doel Sumbang yang sangat punk, tak lupa sedikit ulasan tentang bagaimana musikalitas Hetty Koes Endang mempengaruhi cara bernyanyi Nining Meida.
Terakhir, Kang Amenk bercerita tentang perisapannya mengerjakan pesanan terbatas artikel Artprint karyanya yang dibubuhi edisi, judul, signature diatas kertas, membuat packaging hingga sertifikat resmi. Sebagai wujud kepeduliannya terhadap kasus penggusuran lahan di kampung kota Tamansari, seluruh keuntungan dana dari penjualan karya Artprint Eksklusif itu sebagian kecilnya dipotong biaya produksi dan selebihnya akan didonasikan langsung kepada korban penggusuran kampung kota Tamansari khususnya RW 11 Bandung. Bagi teman-teman yang antusias memiliki karya Artprint ini ialah wujud besar apresiasi terhadap karya-karya Kang Amenk, sekaligus menjadi bagian penting dari aksi solidaritas kemanusiaan yang tidak harus melihat latar belakang, profesi, suku, ras dan agama.