Listen

Description

(Taiwan, ROC) --- Adik perempuan Kim Jong Un, Kim Yo Jong, akhir-akhir ini menjadi pembicaraan banyak pihak. Kritikan keras Kim Yo Jong ke Korea Selatan telah mengejutkan banyak pihak. Belum lagi dengan peristiwa meledaknya Gedung Kantor Penghubung, yang dinilai akan memperuncing masalah yang ada. Frekuensi Kim Yo Jong muncul ke hadapan publik diketahui meningkat drastis akhir-akhir ini, membuat banyak pihak mulai menganalisis strategi perang yang akan diputuskan oleh adik perempuan dari Kim Jong Un tersebut.

Saat perhelatan Olimpiade musim dingin berlangsung di Korea Selatan pada tahun 2018 silam, Wakil Presiden Mike Pence bersama dengan Kim Yong Jong diketahui berada di ruangan yang sama. Di kala itu, Mike Pence sempat mengujar bahwa dirinya tidak bermaksud untuk menghindar dari Kim Yo Jong, melainkan memilih untuk mengabaikannya. "Saya kira di kala tersebut, belum saatnya bagi Amerika Serikat untuk memberikan perhatian khusus kepadanya".

Namun demikian, kali ini tidak ada yang berani mengabaikan sosok Kim Yo Jong. Statusnya yang akhir-akhir ini disoroti banyak pihak dan keputusan Korea Utara untuk meledakkan Kantor Penghubung pada pekan lalu, membuat unit intelijen Amerika Serikat mulai mengamati sosok Kim Yo Jong.

Dengan fitur wajah yang menawan, senyum yang percaya diri, dagu yang sedikit lebih tinggi dan ketenangan yang sering diperlihatkan dirinya, membuat Kim Yo Jong terlihat lebih dewasa dibandingkan dengan usianya saat ini.

Para ahli percaya, penampilan yang selama ini diperlihatkan oleh Kim Yo Jong merupakan bagian dari strategi Korea Utara, yang seakan-akan memperlihatkan jika dirinya tengah mencanangkan hal-hal tertentu.

Beberapa pihak mulai berspekulasi bahwa Kim Yo Jong yang tahun ini genap berusia 32 tahun telah memainkan peran "hitam" Korea Utara. Dirinya diketahui pernah mengecam Korea Selatan yang dianggap telah membiarkan penghianat Korea Utara untuk menghirup udara bebas. Dan berita pengeboman Kantor Penghubung di kawasan perindustrian Kaesong beberapa hari lalu, semakin mempertegas peranan yang diemban oleh Kim Yo Jong.

Media barat tidak bisa untuk tidak berspekulasi akan peran Kim Yo Jong yang belakangan ini terus menguat. Hal ini juga seakan-akan menjawab terkaan banyak pihak akan kondisi kesehatan Kim Jong Un yang dinilai memburuk.

Pada bulan April 2020 silam, berita akan memburuknya kesehatan Kim Jong Un mulai mencuat ke ranah publik. Penguasa Korea Utara tersebut dikabarkan sempat menghilang dari hadapan umum selama 20 hari. Akhirnya, Kim Jong Un pun menampakkan diri dalam sebuah acara peresmian pabrik pupuk. Kemunculan tersebut, menjawab sudah spekulasi kematian Kim Jong Un yang sempat diperbincangkan komunitas dunia. Namun demikian, beberapa pihak mengkritisi bahwa Kim Jong Un yang muncul dalam acara peresmian pabrik pupuk tersebut bukanlah Kim Jong Un yang sebenarnya. Berbagai rumor miring terus bermunculan. Dan di saat yang sama, sosok Kim Yo Jong mulai dianggap memegang peranan penting dalam tubuh politik pemerintahan Pyongyang.

"Setiap beberapa bulan sekali, ia (Kim Yo Jong) memiliki jabatan baru. Hal ini membuktikan bahwa kemampuan dan wewenangnya di Korea Utara kian meningkat," terang mantan Wakil Asisten Sekretaris Negara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, Evans Revere.

Meski Kim Yo Jong merupakan penggiat baru dalam dunia diplomasi, tetapi dirinya memiliki pengalaman yang tidak kalah beragam dengan politikus dunia,

Dirinya pertama kali melakukan debut dalam panggung internasional, saat menghantarkan tim Olimpiade Korea Utara dalam perhelatan Olimpiade Musim Dingin tahun 2018 yang berlangsung di Pyeongchang.

Dia adalah petinggi pertama dari keluarga Kim yang berkunjung ke Korea Selatan, semenjak Perang Korea meletus pada tahun 1953 meletus. Di kala tersebut, dirinya juga memberikan undangan langsung kepada Presiden Moon Jae In untuk bertandang ke Korea Utara. Hal ini juga menjadi cikal bakal pertemuan KTT Pyonyang yang berlangsung pada tahun 2018 silam.

Di kala tersebut, beberapa pihak sebenarnya telah memberikan perhatian khusus terhadap Kim Yo Jong. Dalam pertemuan kedua antar Donald Trump dengan Kim Jong Un, Kim Yo Jong juga terlihat menemani.

Sosok Kim Yo Jong yang Kian Kuat

Sebelumnya, Kim Yo Jong hanya memainkan peranannya sebagai sosok yang mendukung sang kakak. Namun, kecaman dan keputusan yang dibuat oleh Kim Yo Jong akhir-akhir ini, membuat sorotan dunia langsung tertuju padanya dan menilai dirinya adalah sosok yang menggenggam kuat kuasa di Korea Utara.

Kim Yo Jong yang menjabat Wakil Ketua Partai Buruh Korea (PBK) menyampaikan, "Kami dengan tegas menolak proposal yang tidak masuk akal ini". Media Korea Utara menyebutkan, bahwa otoritas Pyongyang menolak proposal Korea Selatan yang hendak mengutus perwakilannya. Keputusan tersebut dititahkan oleh Kim Yo Jong, dan bukannya oleh Penguasa Kim Jong Un. Hal ini seakan-akan memperlihatkan kekuasaan yang kini dimiliki oleh Kim Yo Jong.

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada tanggal 13 Juni 2020 silam, Kim Yo Jong menyampaikan dirinya menggunakan kekuasaan yang diberikan oleh Penguasa Kim Jong Un dan Partai Buruh Korea. Hal ini juga meliputi hak untuk mengatur utusan khusus, yang seharusnya berada di tangan penguasa tertinggi, yakni Kim Jong Un. Ini juga menyiratkan jika posisi Kim Yo Jong dalam tubuh pemerintahan Pyongyang mulai meningkat dan bukan tidak mungkin jika dirinya merupakan penerus dari sang kakak.

Peristiwa pengeboman kantor penghubung di Kaesong memperlihatkan kekuatan Kim Yo Jong untuk menggerakkan personil tentara setempat. Salah seorang peneliti kawasan Benua Asia, Soojin Park menganalisis bahwa hal tersebut menjadi bukti bahwa posisi Kim Yong Jung cukup kuat dalam tubuh pemerintahan Pyongyang.

Jung Park yang merupakan peneliti senior di Brookings Institution menyampaikan, Korea Utara kini tengah berupaya untuk meningkatkan pamor kekuasaan militer yang dipegang oleh Kim Yo Jong.