Momen bergantinya tahun kerap dianggap special. Special dalam paradigm yang berbeda. Ada yang mengartikan sebagai momen untuk senang-senang, melepas penat atas apa yang telah tuntas dilakukan ditahun tersebut, ada pula yang menggapnya sebagai ajang intropeksi diri, terhadap apa yang telah dilakukannya selama setahun lepas. Ini menunjukkan bahwa momen tahun baru dijadikan sebagai batasan waktu untuk kemudian memperbaiki diri.
Lihat, apa yang menjadi buah pikir dan cara menyikapi adalah pilihan. Memilih untuk apa dan seberapa berpengaruhnya tahun baru adalah bergantung pada kecenderungan kita memilih. Setiap pilihan harus didasari dengan alasan yang kuat, jika memilih maka tahun baru bisa saja dijadikan momen untuk merefleksikan diri, bercermin tentang bagaimana amalan harian kita, bagaimana kondisi iman kita, kuatkah kita melawan gemerlap dunia, dan sebagainya. Tapi tetap saja, tidak ada yang special, intropeksi diri pun bisa dilakukan setiap saat, bahkan ini lah yang dianjurkan dalam islam. Bukan ajang tahunan.
Setiap hari adalah hari baik,setiap bulan adalah bulan yang berharga, setiap tahun adalah tahun yang sama, hanya bergantung pada kita yang bisa mengopitmalkan waktu atau tidak. Jadi bersikaplah seperti biasa, jadikan tiap detik dalam kehidupan adalah hal yang berharga sehingga kita bisa senantiasa mengindahkannya dan tidak akan terdistraksi dengan hal-hal yang tidak perlu dilakukan dengan melimitasi waktu tertent/u sebagai momen yang berbeda.