Listen

Description

"Mari hidup dengan target, agar kita tahu bahwa hidup bukanlah untuk mengikuti arus keadaan. Mari hidup dengan impian, agar kita tahu bahwa ternyata ada yang kita tuju dalam hidup ini. Mari hidup dengan visi yang jelas, agar kita tahu, kapan saatnya kita harus berikhtiar, memungkasi segala perjuangan, puas dan tawakal dengan kesuksesan yang kita raih." (hal 326, buku Tuhan, Maaf Kami Sedang Sibuk. Ditulis oleh @ahmadrifairifan)

Sejauh kaki melangkah, puluhan tahun berlalu, ribuan kata terucap, berbagai momen datang dan pergi, ternyata masih belum cukup untuk memahami tentang diri dan apa yang harus benar-benar diperjuangkan. Kenapa? Karena hidup tanpa rencana, tak ada strategi, tak perlu ambisi untuk hasil yang maksimal. Begitulah pikir segelintir anak muda, jika boleh diterka.

Menjadi satu diantar segelintir itu, menjadikan diri merasa nyaman saja, karena belum bertemu lebih banyak orang, belum beradu pemikiran dan kosa kata dalam lingkup yang lebih masif dan terkontrol. Sadar, banyak belum nya? Ketika hidup masih mulus-mulus saja tanpa ada terget capain yang pasti, itu selalu dianggap sebagai bonus. Atau diduga sebagai hasil akumulasi sedikit pilihan di masa lalu.

Tapi, ruang dan waktu tidaklah sepi dari orang, karya, dan perkembangan. Kenapa tidak bersyukur saat dihadapkan dengan kegelisahan ketika melihat banyak anak muda telah bergerak menyuarakan keadilan demi kemanusiaan? Kenapa malah frustasi saat melihat orang lain atau bahkan keluarga terdekat bermanfaat lebih luas dengan karya mereka? Kenapa malah diam, saat seorang teman berjuang mati-matian untuk membangun komunitas sosial, membantu mereka yang belum disentuh nikmat dunia pendidikan? Kenapa harus terus iri, tapi tak punya kesadaran untuk menjadikan diri layak bagi diri sendiri, dan mencegah diri untuk tidak jadi kuota tambahan bagi tumpukan masalah keluarga, desa bahkan negara?

Kenapa tidak? Kenapa iya? Kenapa ragu? Kenapa bertanya?

Salah satunya karena masih menilai lama dan lelah nya jika harus memetakan rencana, target capaian dan trategi yang harus dilakukan sebelum berjalan. Ibarat pengembara tapi tak tau arah tujuan, sedangkan waktu yang diberikan sangat terbatas.