Listen

Description

Kamu kan sering memanggil Allah dengan sebutan Bapa, gimana perasaan kamu? Biasa aja??? Duh, kamu keterlaluan. Kamu tahu ga seh, engga ada agama yang ngajarin umatnya memanggil tuhannya dengan sebutan bapa. Hanya Yesus. Dia bilang sama murid-murid-Nya, "Apabila kamu berdoa, katakanlah 'Bapa kami yang di surga.'" Keren, ga? Allah Pencipta yang punya surga, dunia dan segala isinya, yang harusnya kita panggil Tuanku Raja dari segala raja, eeh boleh kita panggil Bapa, father, Daddy, Abeoji, Papa, Abah, Babe... Wow, itu berarti kita dianggap anak-anak-Nya.

Sebagai anak, of course, pastilah kita disayang Bapa surgawi kita - bukan bapak jasmani lho. Dia tentu tahu kebutuhan rohani dan jasmani kita. Bahkan jumlah rambut di kepala kita aja Dia tahu. Dia punya tanggung jawab moral untuk memerhatikan anak-anak-Nya yang kekurangan, yang sedih, yang lemah, yang sakit... Gambarannya, mirip Pak Jokowi yang punya tanggung jawab moral untuk menjaga kesejahteraan 267 juta rakyat Indonesia.

Tapi kamu heran ga, banyak anak-anak Tuhan yang memanggil Dia Bapa hidupnya selalu dalam kekhawatiran. Yang lebih heran lagi, mereka itu ekonominya jauh lebih baik ketimbang daripada kebanyakan orang. Kacau, ya? Rasanya, kalau Bapa beri mereka berkat lebih, mereka juga tetap khawatir. Kenapa? Sebab mereka seperti anak yatim piatu yang selalu pesimis akan hari esok. Apa kamu juga begitu? Jangan ya... Kalo masih seperti itu, MALU PANGGIL ALLAH, BAPA.