Fluent Fiction - Indonesian: Courage in Chaos: A Sibling Bond Strengthened at Pasar Santa
Find the full episode transcript, vocabulary words, and more:
fluentfiction.com/id/episode/2025-08-31-22-34-02-id
Story Transcript:
Id: Di tengah hiruk-pikuk Pasar Santa yang penuh warna dan aroma, Dewi sibuk memilih bahan masak.
En: In the midst of the hustle and bustle of Pasar Santa filled with vibrant colors and aromas, Dewi was busy choosing cooking ingredients.
Id: Suara pedagang yang menawarkan dagangan bersahut-sahutan.
En: The voices of vendors offering their goods echoed back and forth.
Id: Hari itu terik, sisa-sisa perayaan Hari Kemerdekaan terasa dalam bentuk dekorasi merah putih yang masih menghiasi pasar.
En: It was a sweltering day, and remnants of Independence Day celebrations lingered in the form of red and white decorations still adorning the market.
Id: "Dewi! Aku mau lihat mainan di sana," seru Rizki, adik laki-laki Dewi yang energetik.
En: "Dewi! I want to check out the toys over there," exclaimed Rizki, Dewi's energetic younger brother.
Id: Dewi tersenyum dan mengangguk, membiarkan adiknya sejenak menikmati suasana pasar.
En: Dewi smiled and nodded, allowing her brother to enjoy the market atmosphere for a moment.
Id: Namun, tak lama kemudian, Dewi merasakan ada yang tidak beres.
En: However, not long after, Dewi sensed that something was wrong.
Id: Dari kejauhan, dia melihat Rizki duduk di pinggir jalan dengan napas terengah-engah.
En: From a distance, she saw Rizki sitting on the roadside, panting heavily.
Id: Kala itu, Dewi langsung tahu bahwa asthma adiknya kambuh.
En: At that moment, Dewi immediately knew that her brother's asthma had flared up.
Id: Panik mulai melanda Dewi.
En: Panic started to take over Dewi.
Id: Di tengah kerumunan pasar yang padat, mencari pertolongan terasa sulit.
En: In the tight market crowd, finding help seemed difficult.
Id: Dengan cepat, Dewi merogoh kantong dan meraih ponsel.
En: Quickly, Dewi reached into her pocket and grabbed her phone.
Id: "Amira," gumamnya dalam hati.
En: "Amira," she muttered to herself.
Id: Amira adalah sahabat dekat keluarga, kebetulan seorang mahasiswa kedokteran, dan tidak jauh dari lokasi mereka.
En: Amira was a close family friend, coincidentally a medical student, and was not far from their location.
Id: Setelah menelepon Amira, Dewi harus mengambil keputusan cepat.
En: After calling Amira, Dewi had to make a quick decision.
Id: Apakah menunggu Amira atau mencari inhaler di apotik terdekat?
En: Should she wait for Amira or look for an inhaler at the nearest pharmacy?
Id: Melihat Rizki semakin kesulitan bernapas, Dewi tak bisa menunggu lebih lama.
En: Seeing Rizki struggle more with his breathing, Dewi couldn't wait any longer.
Id: Dengan cekatan, Dewi memeluk Rizki erat, menenangkannya sambil berusaha menguak jalan melalui kerumunan.
En: Swiftly, Dewi hugged Rizki tightly, calming him as she tried to weave through the crowd.
Id: "Ayo sayang, kita pergi ke apotik dulu," ujar Dewi, meyakinkan Rizki dan dirinya sendiri.
En: "Come on, dear, let's go to the pharmacy first," said Dewi, reassuring Rizki and herself.
Id: Tidak lama kemudian, Amira datang dari arah yang berlawanan.
En: Not long afterward, Amira came from the opposite direction.
Id: "Dewi, ini inhalernya," seru Amira sambil kalah napas.
En: "Dewi, here's the inhaler," shouted Amira, catching her breath.
Id: Tanpa berpikir panjang, Dewi segera memberikan inhaler kepada Rizki.
En: Without a second thought, Dewi immediately gave the inhaler to Rizki.
Id: Perlahan namun pasti, pernapasan Rizki mulai membaik.
En: Slowly but surely, Rizki's breathing began to improve.
Id: Amira tertawa lega.
En: Amira laughed in relief.
Id: "Kamu hebat, Dewi. Keputusanmu cepat." kata Amira, mengusap punggung Rizki yang nampak sudah lebih tenang.
En: "You're amazing, Dewi. Your decision was quick," said Amira, patting Rizki's back, who seemed much calmer now.
Id: Setelah keadaan mereda, Dewi, Rizki, dan Amira berjalan pulang.
En: After the situation calmed down, Dewi, Rizki, and Amira walked home.
Id: Di sepanjang perjalanan, Dewi merasa lebih percaya diri.
En: Along the way, Dewi felt more confident.
Id: Dia tahu bahwa dalam situasi darurat, mengikuti insting dan meminta bantuan adalah hal yang tepat.
En: She knew that in an emergency, following instincts and asking for help was the right thing to do.
Id: Hari itu, meskipun melelahkan, memberikan pelajaran berharga bagi Dewi.
En: That day, although exhausting, provided Dewi with a valuable lesson.
Id: Hubungan antara Dewi, Rizki, dan Amira menjadi semakin erat.
En: The relationship between Dewi, Rizki, and Amira became even stronger.
Id: Mereka tahu bahwa saling mendukung adalah bagian terpenting dalam setiap tantangan hidup di tengah kesibukan kota Jakarta.
En: They knew that supporting each other is the most important part of facing life's challenges amidst the busyness of Jakarta city.
Id: Sesampainya di rumah, Dewi tersenyum pada Rizki dan Amira.
En: Upon arriving home, Dewi smiled at Rizki and Amira.
Id: Mereka bersyukur bahwa dalam keramaian Pasar Santa, cinta dan kebersamaan masih ada.
En: They were grateful that amidst the crowd of Pasar Santa, love and togetherness still existed.
Vocabulary Words: