Fluent Fiction - Indonesian: Raindrops and Resilience: Rina's Lesson on Balance
Find the full episode transcript, vocabulary words, and more:
fluentfiction.com/id/episode/2025-01-26-23-34-02-id
Story Transcript:
Id: Hari itu, di sebuah kantor di Jakarta, suasana sibuk terasa di setiap sudut.
En: That day, in an office in Jakarta, a busy atmosphere was felt in every corner.
Id: Hujan deras mengguyur kota, menyelimuti kaca jendela besar dengan titik-titik air.
En: Heavy rain poured over the city, covering the large window panes with droplets of water.
Id: Suara guntur terdengar samar di kejauhan, menambah suasana dramatis di dalam ruang rapat.
En: The sound of thunder could be faintly heard in the distance, adding to the dramatic atmosphere inside the meeting room.
Id: Rina duduk di ujung meja, mencoba menyembunyikan rasa sakit yang mulai menyerang kepalanya.
En: Rina sat at the end of the table, trying to hide the pain that was starting to attack her head.
Id: Sejak pagi, Rina merasakan gejala awal migrain, tetapi dia berharap dapat mengatasi perasaan itu.
En: Since morning, Rina had been feeling the early symptoms of a migraine, but she hoped to overcome the feeling.
Id: Ini adalah pertemuan penting bagi Rina.
En: This was an important meeting for Rina.
Id: Dia ingin membuktikan bahwa dia bisa diandalkan.
En: She wanted to prove that she could be reliable.
Id: Di sisi lain meja, Ardi, manajer berpengalaman, memimpin pertemuan.
En: On the other side of the table, Ardi, an experienced manager, led the meeting.
Id: Dia dikenal bijaksana dan tegas.
En: He was known for being wise and firm.
Id: Rina sangat menghormatinya dan ingin membuat Ardi terkesan dengan ide-idenya.
En: Rina respected him greatly and wanted to impress Ardi with her ideas.
Id: Saat diskusi semakin mendalam, migrain Rina semakin memburuk.
En: As the discussion deepened, Rina's migraine worsened.
Id: Pandangannya mulai kabur dan suara-suara di ruangan tampak teredam.
En: Her vision became blurred, and the voices in the room seemed muffled.
Id: Namun, dia terus berusaha berkonsentrasi.
En: However, she continued trying to concentrate.
Id: Keringat dingin mengucur perlahan di dahi Rina.
En: Cold sweat slowly dripped on Rina's forehead.
Id: Dalam hatinya, ia bertanya-tanya harus memilih antara tetap diam dalam kesakitan atau mengakui kelemahannya kepada Ardi.
En: In her heart, she wondered whether she should remain silent in pain or admit her weakness to Ardi.
Id: Tiba-tiba, saat diskusi mencapai titik penting, sebuah ide muncul di kepala Rina.
En: Suddenly, as the discussion reached a critical point, an idea popped into Rina's head.
Id: Ini adalah momen krusial.
En: This was a crucial moment.
Id: Dengan susah payah, Rina mengangkat tangan dan berbicara.
En: With great difficulty, Rina raised her hand and spoke.
Id: Suaranya sedikit bergetar, tetapi idenya jelas dan tepat sasaran.
En: Her voice trembled slightly, but her idea was clear and to the point.
Id: Semua mata tertuju padanya, termasuk Ardi.
En: All eyes were on her, including Ardi's.
Id: Ardi tersenyum, menandakan apresiasi.
En: Ardi smiled, indicating appreciation.
Id: "Itu ide yang sangat bagus, Rina.
En: "That's a very good idea, Rina.
Id: Terima kasih atas kontribusimu," katanya.
En: Thank you for your contribution," he said.
Id: Namun, tatapan Ardi beralih menjadi lebih khawatir ketika melihat ekspresi lelah Rina.
En: However, Ardi's gaze became more concerned when he saw Rina's tired expression.
Id: "Kamu baik-baik saja?
En: "Are you okay?"
Id: "Rina akhirnya mengakui masalahnya.
En: Rina finally admitted her problem.
Id: "Saya mengalami migrain, Pak.
En: "I'm having a migraine, Sir.
Id: Tapi saya tidak ingin melewatkan pertemuan ini.
En: But I didn’t want to miss this meeting."
Id: "Ardi mengangguk dengan pengertian.
En: Ardi nodded understandingly.
Id: "Kesehatanmu lebih penting.
En: "Your health is more important.
Id: Saya sangat menghargai usahamu.
En: I really appreciate your effort.
Id: Sekarang, lebih baik kamu istirahat.
En: Now, it's better for you to rest."
Id: "Setelah pertemuan usai, Ardi mendekati Rina dan memberikan beberapa nasihat.
En: After the meeting ended, Ardi approached Rina and gave her some advice.
Id: "Keseimbangan itu penting.
En: "Balance is important.
Id: Jangan terlalu memaksakan diri.
En: Don’t push yourself too hard.
Id: Apa yang kamu lakukan hari ini sudah membuktikan banyak hal tentang kemampuanmu.
En: What you did today already proved a lot about your capabilities."
Id: "Rina tersenyum lemah, merasa lega sekaligus bersyukur.
En: Rina gave a weak smile, feeling both relieved and grateful.
Id: Dia belajar bahwa meskipun ambisi penting, menjaga kesehatan juga merupakan prioritas utama.
En: She learned that while ambition is important, taking care of her health is also a top priority.
Id: Ardi menawarkan dukungan, dan Rina tahu dia tidak sendiri dalam perjalanan kariernya.
En: Ardi offered support, and Rina knew she was not alone on her career journey.
Id: Hujan masih mengguyur kota, tapi hati Rina terasa lebih ringan.
En: The rain was still pouring over the city, but Rina's heart felt lighter.
Id: Di balik awan gelap, ada pelajaran berharga tentang merawat diri dan menghargai kesehatan.
En: Behind the dark clouds, there was a valuable lesson about self-care and valuing health.
Id: Dengan bimbingan Ardi, Rina yakin bisa mencapai impiannya sambil menjaga kesehatannya sendiri.
En: With Ardi's guidance, Rina was confident she could achieve her dreams while maintaining her own health.
Vocabulary Words: